Bagi kebanyakan pria yang belum menikah, masturbasi mungkin menjadi hal  yang sudah biasa. Bila dilihat dari sisi kesehatan, masturbasi juga  punya untung dan rugi. Apa saja?
"Masturbasi yang baik dan sehat  adalah bila dilakukan dengan memperhatikan aspek higienis, serta tidak  berlebihan frekuensinya," jelas dr Andri Wanananda, MS kepada detikHealth, Jumat (18/4/2014).
Jelasnya,  lanjut dr Andri, organ vital dan alat (misalnya jari tangan) yang  digunakan harus selalu bersih. Juga frekuensinya tidak boleh sampai  mengganggu kegiatan rutin sehari-hari.
"Manfaat onani adalah  sebagai pelepasan hasrat seksual secara mandiri tanpa partner. Sejumlah  penelitian menyebutkan masturbasi bisa mengurangi risiko gangguan  prostat pada laki-laki karena ejakulasi secara rutin akan mengurangi  risiko kanker prostat," papar dokter sekaligus pengajar di Fakultas  Kedokteran Universitas Tarumanegara, Jakarta.
Sedangkan  masturbasi memberi efek negatif bila sampai mengganggu kegiatan rutin  atau aktivitas sehari-hari. Juga ancaman terjadinya ED (Ejakulasi Dini)  di kemudian hari bila telah mempunyai partner seksual. Karena kebiasaan  tanpa partner membuat orang yang biasa onani kesulitan mengatur ritme  ejakulasi yang bersamaan dengan pasangan.
Karena itu, sebaiknya  masturbasi tidak dilakukan secara berlebihan. Untuk frekuensinya relatif  pada masing-masing pria, yang terpenting dalam melakukannya tidak  mengganggu kegiatan rutin dan juga kreativitas.
Misalnya karyawan  kantor tidak sampai mengganggu waktu kerjanya sehingga tidak ditegur  bos, atau seniman tidak mengganggu kreativitasnya dan masih bisa  menghasilkan karya.
"Karena ada orang yang melakukan masturbasi  sampai mengganggu kegiatan, kalau sudah seperti itu sebaiknya  konsultasikan ke dokter karena mungkin ada gangguan psikis atau  kejiwaan," ujar dokter yang juga anggota Asosiasi Seksologi Indonesia  (ASI).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar