Jumat, 09 Mei 2014
Wanita ini tidur dengan 335.000 pria sepanjang 50 tahun
Wanita kembar asal Belanda ini telah tidur dengan lebih dari 335.000 pria, jika dijumlahkan di antara keduanya, dalam karir yang membentang lebih dari setengah abad sebagai pekerja seks.
Sekarang duo pelacur tertua di dunia ini telah mengungkapkan rahasia untuk membuat para pria bahagia di tempat tidur dan membuat hubungan berakhir, seperti dilansir situs news.co.au, Kamis (8/5).
Kembar asal Amsterdam, Louise dan Martine Fokkens, keduanya 71 tahun, telah resmi pensiun pada tahun lalu dengan lebih dari 100 tahun pengalaman sebagai pekerja seks di antara keduanya. Sekarang para wanita ini telah membagi kiat mereka untuk membuat seorang pria puas.
Menurut si kembar, cara terbaik untuk membuat pria senang adalah dengan mengetahui apa yang mereka inginkan.
"Ini sangat mudah, selalu dengarkan apa yang dia inginkan," ujar Lousie kepada surat kabar the Daily Mail.
"Ketika kami mulai terjun ke dunia pelacuran pada tahun 1960-an, kami belajar hal yang sama dari wanita lebih tua dari tempat kami bekerja. Setiap lelaki ingin sesuatu yang berbeda dan itu adalah permainan yang sebenarnya, mencari tahu apa yang mereka inginkan."
Keduanya mulai melakukan pekerjaan sebagai penjaja seks saat berusia 20-an tahun, setelah melarikan diri dari kerasnya hubungan, tapi terus berada dalam bisnis ini sampai tahun lalu.
Martine mengatakan mendapatkan uang adalah hal yang baik dan dapat melunasi tagihan mereka. Tetapi mereka mengakui keduanya mulai mengurangi pekerjaan sebagai penjaja seks dalam beberapa tahun terakhir dengan cara menurunkan jumlah klien dan menderita Artritis, yakni peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak.
Keduanya juga berbagi hal dari apa yang mereka ketahui tentang laki-laki pada umumnya dengan mengungkapkan bahwa para pria tidak baik ketika minum minuman keras dan adalah hal normal bagi lelaki yang membutuhkan pelacur dan hubungan seksual.
"Pria dilahirkan dengan cara ini (membutuhkan seks). Tidak ada masalah dan ini membuat saya marah ketika orang-orang tidak menghormati atas apa yang kita lakukan," ujar Louise. Dia mengungkapkan bahwa pekerjaan mereka berlangsung lama dalam bisnis ini karena mereka menghormati pria.
Keduanya masih menemui beberapa klien mereka ketika keduanya mengunjungi tempat penari bugil terkenal di Amsterdam. Tapi mereka mengakui kunjungan itu tidak lebih hanya untuk menikmati kopi.
Martine mengatakan kepada the Inquisitr pada tahun lalu bahwa dia masih memiliki satu klien yang biasa dia lihat.
"Saya tidak bisa melepaskan dia," ujar Martine. "Dia telah mendatangi saya untuk waktu yang lama seperti halnya pergi ke gereja pada hari Minggu."
Keduanya diketahui telah menerbitkan sebuah buku pada tahun lalu dengan judul 'Wanita dari Amsterdam' yang merinci pengalaman mereka di salah satu dunia kawasan seks paling terkenal di dunia.
Pada 2012, mereka juga turut ambil bagian dalam dokumenter yang membuka mata dengan judul 'Meet The Fockens'.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar