5 Jenis Alat Kontrasepsi Yang Umum Digunakan
Alat kontrasepsi merupakan benda yang digunakan dalam metode kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Bagi mereka yang sudah menikah atau telah lama menikah dan ingin menunda kehamilan, biasanya akan melakukan atau mengikuti anjuran program dalam keluarga berencana dengan menggunakan beberapa alat kontrasepsi yang aman digunakan.Kontrasepsi sendiri bisadilakukan dengan alat bantu maupun tanpa alat bantu. Metode kontrasepsi tanpa alat bantu contohnya mengunakan sistem kalender atau abstinesia, yaitu mengatur kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seks pada saat wanita dalam masa subur. Bagaimana perhitungannya? Silahkan baca disini.
Sedangkan jenis kontrasepsi dengan alat bantu, umum digunakan seperti kondom, pil dan sebagainya. Dewasa ini banyak berkembang alat kontrasepsi baru, namun demikian alat kontrasepsi yang umum atau sering digunakan pasangan di Indonesia ada 5 jenis. Diantarnya:
Kondom. Alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat berhubungan Seks dan biasanya dibuat dari bahan karet latex dan dipakaikan pada Mr.P pria atau Miss V wanita pada keadaan ereksi sebelum Bercinta. Kondom tidak hanya dipakai oleh para pria lho, ada juga kondom yang dirancang khusus untuk digunakan oleh wanita. Kondom ini berbentuk silinder yang dimasukkan ke dalam Miss V.
Kelebihan:
- Efektif bila digunakan dengan benar.
- Murah dan dapat dibeli secara umum.
- Tidak perlu pemeriksaan khusus.
- Efektifitas tidak terlalu tinggi.
- Penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
- Agak mengganggu hubungan Seksual.
- Harus selalu tersedia.
Kelebihan:
- Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
- Tidak melakukan pemeriksaan dalam.
- Bebas dari pengaruh estrogen.
- Tidak mengganggu ASI.
- Klien hanya perlu kembali ke klinik jika ada keluhan.
- Perdarahan lebih ringan.
- Tidak menaikkan tekanan darah.
- Mengurangi nyeri haid.
- Mengurangi/ memperbaiki anemia.
- Melindungi terjadinya kanker endometrium.
- Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara.
- Melindungi diri dari beberapa penyakit radang panggul
- Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan, nyeri payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan.
- Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
- Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular Seksual, termasuk HIV/AIDS.
- Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi.
- Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 Wanita per tahun).
Kelebihan:
- Pencegahan kehamilan yang ampuh untuk paling tidak 10 tahun.
- Tidak mengganggu hubungan seks dengan pasangan.
- Tidak terpengaruh obat-obatan.
- Bisa subur kembali setelah IUD dikeluarkan.
- Tidak mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI.
- Dapat mencegah kehamilan di luar kandungan.
- Terjadi perubahan siklus haid.
- Bisa merasakan pembengkakan di pinggul.
- Pemasangannya membutuhkan prosedur medis.
- Saat memasang dan mengeluarkan IUD, harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.
- Bisa keluar dari rahim tanpa diketahui, sehingga Wanita yang memakai IUD harus rutin periksa ke tenaga kesehatan.
- Bisa merasakan nyeri setelah 3-5 hari pertama pemasangan.
- Saat haid, darah yang keluar cukup banyak sehingga bisa menyebabkan kurang darah.
Kelebihan:
- Sangat ampuh sebagai alat kontrasepsi apabila digunakan dengan benar dan tidak terputus.
- Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan.
- Bisa digunakan wanita segala usia.
- Kesuburan segera kembali setelah dihentikan.
- Mengatur siklus haid.
- Pada tiga bulan pertama bisa merasakan mual.
- Pendarahan atau bercak darah, terutama jika lupa atau terlambat minum pil.
- Bisa merasakan sakit kepala ringan.
- Berat badan bisa naik.
- Biasanya haid akan terhenti.
- Walau sangat jarang, Wanita yang memiliki darah tinggi atau berusia 35 tahun ke atas dan merokok, berisiko terserang stroke, serangan jantung atau penggumpalan darah dalam pembuluh.
Kelebihan:
- Mudah digunakan. Hanya sekali suntik setiap tiga bulan dan bisa kembali subur saat ingin dihentikan.
- Memberi perlindungan terhadap kanker rahim, kanker indung telur dan pembengkakan pinggul.
- Memperkecil kemungkinan kurang darah dan nyeri haid.
- Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan.
- Bisa digunakan wanita yang sudah punya anak ataupun baru menikah.
- Untuk kunjungan ulang tidak perlu terlalu tepat waktu.
- Jika digunakan ibu menyusui enam minggu setelah melahirkan, tidak mempengaruhi ASI.
- Awal pemakaian bisa terjadi bercak darah.
- Bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
- Setelah setahun menggunakan dan berhenti haid belum teratur.
- Kesuburan lambat kembali, membutuhkan waktu empat bulan atau lebih.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar