Selasa, 30 April 2013

Beda 25 Tahun, Christy Jusung Nyaman Dengan Calon Suami





Berbeda 25 tahun tak menyurutkan langkah Christy Jusung melepas status jandanya pada Jay Alatas. Bahkan walau hubungan mereka belum lama dirajut, hal tersebut tidak menjadikan halangan. Pasalnya ibu satu anak itu merasa nyaman saat bersama Jay.
"Menurut saya umur itu bukan menjadi masalah. Saya merasa benar-benar nyaman," ujar Christy ketika ditemui di rumahnya, Jalan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/04).
Ia juga mengaku yang membuat mantap mau dinikahi Jay lantaran dipersilahkan mencari petunjuk jodoh melalui shalat. "Kalau berjodoh kita didekatin, kalau nggak, ya dijauhin dengan baik-baik. Kita benar-benar shalat," katanya lagi.


Selain itu, Christy pula salut dengan calon suaminya tersebut. Jay bisa mendekatkan diri dengan teman maupun keluarga Christy tanpa dibantu olehnya. "Keluarga besar aku nerima dia dengan baik, aku pun sebaliknya," tandasnya.

http://id.omg.yahoo.com/news/beda-25-tahun-christy-jusung-nyaman-dengan-calon-164100940.html

Edan... 12 Pelajar Praktik Adegan Porno di Bilik Warnet


Enam pasang pelajar SMK di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ditangkap polisi karena kedapatan mengakses situs porno. Nahasnya, mereka mempraktikan adegan tersebut di bilik warnet. Orangtua pelaku pun syok saat dipanggil polisi dan mengetahui perbuatan anaknya. 

Sutini terus menangis saat mendatangi Mapolres Ponorogo. Air matanya mengalir, karena tidak mengetahui jenis pelanggaran hukum yang dilakukan anak gadisnya, R, hingga ditangkap polisi. 

Perempuan setengah baya itu semakin syok, ketika diberitahu polisi kalau anaknya telah mengakses situs porno bersama pacar, Y, di warnet. Bahkan, pelajar kelas II SMK swasta itu juga melakukan adegan seperti di situs khusus dewasa tersebut. 

Dengan mata sembab dan air mata yang tak berhenti menetes, Sutini berjanji kepada polisi akan lebih ketat mengawasi anaknya. Ibu dan anak itu pun menandatangani surat pernyataan sebelum diperbolehkan pulang.

Sementara itu, Y masih diamankan karena belum dijemput orangtuanya. Y mengaku sering mengakses situs xxx dan menonton film porno di telefon genggam. Video itu diperoleh dari dari temannya. Dia juga kerap menonton film porno bersama pacarnya, namun apes mereka malah ditangkap polisi. 

"Pernah lihat di telefon genggam, dapat dari teman. Tadi lihat sama pacar, sebelum ditangkap polisi," ujar Y.

Selain pasangan Y dan R, polisi juga mengamankan lima pasang pelajar mesum lain. Mereka juga mengakses situs porno dan berbuat mesum di warnet bersama pasangan masing-masing. 

Razia digelar menyusul keluhan warga atas maraknya porno aksi di warnet oleh pelajar usai jam sekolah. Berdalih tugas sekolah, para pelajar mengakses situs porno. 




http://surabaya.okezone.com/read/2013/04/12/521/790336/duh-12-pelajar-praktik-adegan-porno-di-bilik-warnet

Artis Asia Mandarin yang Sempat Ngetop karena Main Film Dewasa

Beberapa dari anda mungkin tidak tahu ada artis mandarin yang sempat ngetop karena pernah memainkan film layar lebar dengan genre adult atau biasa disebut film dewasa. Tetapi kebanyakan film tersebut termasuk golongan film semi atau film softcore . Ya .. kami hanya bagi2 info saja, sapa tau dari anda pernah menontonnya. Hehehe …

1. Vivian Hsu




Artis cantik yang berasal dari Hongkong ini adalah salah satu bintang film semi biasa disebut film softcore seperti Film Devil Angel dan Film Angel Heart. Artis seksi ini juga pernah bermain di film khusus anak – anak yang lawan mainnya adalah Boboho di Film Shaolin Popey.

2. Song Ji Hyo

Artis cantik yang berasal dari Korea ini merupakan daftar artis cantik yang pernah bermain di film softcore. Bagi yang pernah menonton acara reality show korea terutama di acara tv running man pasti akan merasa heran dan kaget dengan kehadiran Song ji Hyo.

Model cantik ini pernah bermain di film semi yang berjudul tahun 2008 dan di film tersebut song ji hyo bermain seperti pemain film semi lainnya. Dan aktingnya sungguh menggoda hawa nafsu sedangkan lawan mainnya adalah Jo In Sung yang merupakan aktor utama dalam serial drama korea yang berjudul “Memory in Bali“. Dalam film ini mereka terlibat dalam adegan panas tanpa menggunakan baju apapun.

3. Shu Qi

Artis berbibir sensual ini pasti sudah banyak yang mengenalnya. Dia telah membintangi film asia bahkan di film hollywood. Salah satunya adalah film transporter dan Film Return of the legend Chen Zen merupakan film semi ketika masa muda Shu Qi. Film softcore yang pernah dibintangi juga adalah Film Sex and Zen 2 yang dirilis tahun 1996.

4. Leni Lan Yan

Artis cantik yang satu ini pernah bermain di Film Sex and Zen 3D yang dirilis di Hongkong dan penghasilan film tersebut meraup nominal yang sangat besar. Film ini mampu mengalahkan Film avatar yang saat itu rilis bersama. Di film Sex and Zen 3D ini tidak hanya dibintangi oleh Leni Lan Yan tetapi juga artis cantik yang berasal dari Negeri Sakura yaitu Saohi hara. Dia merupakan artis seksi JAV yang sedang melambung namanya.

5. Kim Sin-ah

 
Artis Korea ini juga pernah bermain di film sex komedi yang berjudul The tale Of Legendari Libido. Artis cantik ini berakting tanpa memakai sehelai benang pun. Pengen liat Kim Sin Ah dengan berakting agresif, syur dan basah ? nonton aja bro, ga bakal nyesel … hehehe

6. Ha-na Lee

Artis Korea ini pernah bermain di film Twenty (20) yang dirilis tahun 2009. Ga nyesel deh kalo nonton yang satu ini …

7. Kim Min Seon

 
Lagi – lagi artis korea termasuk artis yang pernah bermain di film softcore yang berjudul Film Portrait of A Beauty yang dirilis tahun 2008. Cewek cantik Kim Min Seon mampu mendongkrak namanya di dunia perfilman hingga namanya sering disebut untuk membintangi beberapa film terkenal.


sumber:
http://99ratiz.blogspot.com/2013/04/kumpulan-artis-asia-berakting-di-film.html

Senin, 29 April 2013

4 Alasan Wanita Perlu Punya Bra Empuk

4 Alasan Wanita Perlu Punya Bra Empuk 
 
Wanita dalam memilih bra (breast holder/BH) tentu melihat dari sisi kenyamanan saat mengenakannya. Ada yang senang dengan bra empuk yang mempunyai bantalan (padded bra) dan ada pula yang tidak. Sebenarnya, wanita perlu memiliki beberapa bra empuk di rumah.

Sejumlah wanita menganggap bra empuk itu dikenakan hanya untuk membuat payudara terlihat lebih besar. Namun kenyataannya itu tak sepenuhnya benar. Ada banyak kelebihan lain dari bra empuk.

Berikut alasan wanita membutuhkan bra empuk seperti dikutip Boldsky, Sabtu (27/4/2013):

1. Ukuran


Di luar pernyataan kalau bra bantalan tak untuk menambah ukuran payudara wanita, kenyataannya wanita membutuhkannya agar terlihat lebih besar.

2. Agar berbentuk

Terlepas dari ukurannya, bra empuk bisa membentuk payudara Anda lebih membulat.

Terkadang payudara wanita terlihat terlalu runcing. Biasanya tampilan itu terjadi saat masa remaja. Dengan bra empuk bentuk yang runcing menjadi membulat.

Selain itu, bra empuk juga diperlukan wanita yang payudaranya mulai mengendur.

3. Tidak bergoyang

Jika wanita merasa payudaranya bergoyang saat berolahraga tentu akan merasa malu. Untuk itu, kenakan bra dengan bantalan agar memberikan dukungan dan menahan dari bergoyang.

4. Menutupi bagian yang sering menonjol

Beberapa tampilan bisa membuat cetakan puting terlihat. Hal ini terjadi ketika puting berdiri tegak.

Bra dengan bantalan memiliki lapisan bantalan yang tebal sehingga Anda tak perlu khawatir saat memakainya.(Mel)


http://health.liputan6.com/read/572359/4-alasan-wanita-perlu-punya-bra-empuk

10 Alasan Delay Pesawat Paling Aneh Sedunia

 
Apapun alasannya, delay pesawat tetap tidak menyenangkan bagi traveler. Selain karena masalah teknis, seringkali delay terjadi karena sesuatu yang tidak masuk akal. Inilah 10 alasan delay paling aneh sedunia.
Masalah yang sering dialami traveler saat akan bepergian dengan pesawat adalah delay. Penundaan jam penerbangan memang sangat mengganggu. Ternyata, delay tidak selalu disebabkan oleh masalah teknis. Ditengok dari The Telegraph, Selasa (16/4/2013), berikut adalah 10 alasan delay paling aneh yang pernah terjadi:

1. Pilot marah karena tidak bisa ambil makanan favorit
Penerbangan Air India harus tertunda selama satu jam pada awal tahun ini. Delay terjadi saat pilot pesawat Kapten Smiriti Trehan menolak terbang. Alasanya karena ada perubahan rute penerbangan Mumbai-Jodhpur-Delhi. Saat itu, pesawat tidak transit di Jodhpur.
Ini tentu bukan masalah bagi penumpang. Namun, Trehan sudah merencanakan untuk menunggu kiriman kachori (makanan khas India-red), saat pesawat singgah di Jodhpur. Marah dengan perubahan rute tersebut, ia pun menolak untuk menerbangkan pesawat.

2. Presiden AS potong rambut di Air Force One
Mantan Presiden AS, Bill Clinton diduga menjadi penyebab delay-nya beberapa penerbangan di Bandara Internasional Los Angeles. kenapa? Karena sang penata rambut masih memotong rambut Bill Clinton di dalam pesawat Air Force One. Ada-ada saja!

3. Pramugari bilang pesawat akan jatuh
Pada tahun 2012, penerbangan American Airlines dari Dallas sempat tertunda. Penundaan tersebuat terjadi setelah seorang pramugari mengembar-gemborkan kalau pesawat mengalami masalah teknis dan akan jatuh.
Akibat ulah pramugari tersebut, pramugari lain harus berusaha menenangkan penumpang. Akhirnya, pesawat bisa melanjutkan penerbangan setelah pramugari itu dikeluarkan dari pesawat.

4. Alat isi ulang baterai ponsel dikira bom
Tahun lalu, penerbanga Delta dari Istanbul menuju New York harus dialihkan ke Dublin. Ini terjadi, gara-gara ada penumpang yang mengisi ulang baterai ponselnya menggunakan soket dari alat cukur di toilet pesawat, diam-diam. Alhasil, petugas merasa curiga dan takut kalau peralatan tersebut adalah bom.

5. Tweet soal toilet rusak
Selain karena alat pengisi baterai ponsel, pesawat Delta juga pernah mengalami pendaratan darurat karena toilet rusak. Ini terjadi saat pesawat terbang dari Minnesota menuju Los Angeles pada tahun 2011. Masalah itu ketahuan karena tweet yang dikicaukan oleh gitaris Guns n' Roses, Slash yang juga berada dalam penerbangan tersebut.

6. Petugas dikejar anjing
Pada April 2011, anjing jenis Rhodesian Ridgeback menyebabkan penundaan di Bandara La Guardia, New York, setelah berhasil kabur saat dimasukan ke dalam pesawat. Petugas pun panik karena anjing tersebut mengejarnya selama 20 menit. kejadian serupa juga terjadi di Bandara Manchester. Saat itu, anjing jenis Whippet berhasil membuat belasan pesawat menunda penerbangannya. 7. Aktor pipis di karpet pesawat
Sebuah penerbangan dari Paris menuju Dublin terpaksa ditunda selama dua jam. penundaan ini terjadi setelah seorang aktor asal Prancis, Gerard Depardieu, pipis di karpet kabin.
Aktor gemuk itu melakukan aksinya, karena pramugari melarang Depardieu menggunakan toilet saat pesawat akan lepas landas. Akibatnya, pesawat tersebut harus kembali ke bandara keberangkatan.

8. kelebihan muatan
Pesawat easyJet menuju Jenewa, terpaksa menunda penerbangannya selama satu setengah jam pada bulan Januri karna dianggap terlalu berat untuk lepas landas. Seorang pria dan ketiga penumpangnya lainnya dirayu dengan uang tunai, sejumlah 400 Poundsterling (Rp 6 juta) agar mau turun dari pesawat. Sehingga pesawat tersebut bisa terbang.

9. Berang-berang kabur dari kargo
Pada tahun 2009, penumpang menyangka awak pesawat bercanda saat mengumumkan, penerbangan pesawat Contonental ditunda karena sepasang berang-berang kabur dari kargo. Sampai akhirnya mereka percaya ketika melihat binatang tersebut berlari di landasan pacu. Akibatnya, penerbangan dari Houston ke Columbus, Ohio ditunda selama satu jam.

10. Bayi-bayi penyu di landasan pacu
Bayi-bayi penyu yang baru menetas mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara John F kennedy, New York, pada tahun 2011 lalu. Akibatnya, gerombolan bayi penyu yang menutup Runway 4L membuat penerbangan di bandara tersebut tertunda selama satu jam.

sumber:http://bagusseven.blogspot.com/2013/04/10-alasan-delay-pesawat-paling-aneh.html

Nyaleg modal Rp 1 miliar, bintang seksi ini tetap gagal

Roro Fitria adalah salah satu artis cantik yang terjun ke dunia politik. Di tahun 2009, Roro pernah menjadi calon legislatif (caleg) dari Partai Hanura. Kala itu, Roro mengaku menghabiskan Rp 1 miliar untuk dapat terpilih jadi anggota DPR.

"Sekitar Rp 1 miliar," kata Roro saat berbincang dengan merdeka.com di Jakarta, Minggu (28/4).
Roro mendeskripsikan pengeluaran tersebut dialokasikan untuk pengadaan alat-alat peraga kampanye. Seperti banner, spanduk besar,tiang-tiang, bendera parpol yang bertulis namanya, kalender, dan blocknote untuk cara pencontrengan yang benar.
"Serta dana untuk sosialisasi di berbagai desa, kelurahan, kecamatan, serta untuk pengerahan massa simpatisan," ujar dia.



Namun nominal yang dikeluarkan Roro bukan jaminan dirinya dapat melenggang ke Parlemen. Di Pileg 2009, Roro kalah suara hingga harus mengurungkan niatnya jadi wakil rakyat.
Kini, Roro pindah ke Partai Golkar. Dia mengatakan saat ini tidak berniat mencalonkan kembali jadi wakil rakyat. Meski banyak artis yang mencoba peruntungan jadi anggota DPR, Roro lebih memilih melanjutkan karirnya sebagai foto model.
"2009 lalu gagal, kalau sekarang ya fokus ke karier dulu. Di Golkar masih banyak yang senior," kata dia.

Minggu, 28 April 2013

Cerita Dewasa Sensasi Kenikmatan Bersama Mbak Asih dan Inah


Sensasi Kenikmatan Bersama Mbak Asih dan Inah | Cerita Dewasa - Bangun tidur sore itu… tidak membuat Anton menjadi bugar, seperti layaknya orang bangun tidur. Bayangkan… dua malam begadang di puncak Merapi. Sebagai anggota pencinta alam, kampusnya ditugaskan untuk mencari beberapa anak SMK pendaki yang hilang di Merapi. Cuaca buruk begini nekat mendaki gunung, kutuknya dalam hati. Di dekapnya kedua kaki mengusir dingin di atas bangku teras depan kosnya, cuaca hujan rintik-rintik. Memang cuaca bulan Desember membuat segalanya menjadi basah, termasuk beberapa potong celana jeans belelnya yang kemungkinan hanya di bulan Desember ini bertemu dengan yang namanya air, dua potong CD pun ikut basah akibat dicucinya tadi pagi. Benar-benar hari yang menyiksa bagi Anton, sudah dingin cuaca… tanpa CD pula. Sepotong kain sarung yang lumayan kering cukuplah menghangatkan tubuh cekingnya sore itu. 

Tempat kost Anton cukup strategis, walaupun bangunan peninggalan Belanda, tetapi letaknya terpisah dari perkampungan, karena dikelilingi oleh tembok tinggi. Ibarat memasuki sebuah benteng pada jaman dahulu, letak kamar kos-kosan disekeliling bangunan utama yang di jadikan sekolah negeri. Suasana sekitar kos-kosan memang sedang sepi… penghuninya banyak yang pulang kampung, maklum liburan Desember. Sementara sebagian kamar dijadikan asrama sekolah yang juga kosong ditinggal penghuninya liburan, praktis Anton merasa sebagai penjaga kosan, umpatnya dalam hati. 

“Mas… jamu mas…” sapa tukang jamu gendongan membuyarkan lamunan Anton. “Eh embak… ujan-ujan ngagetin orang lagi ngelamun aja” sewot Anton. “Masnya ini lho… ujan-ujan kok ngelamun… tuh jemuran gak diangkat…” tanya mbak jamu sambil berjalan menghampiri beranda di mana Anton duduk. “Emang sengaja mbak… sekalian kena air” jawab Anton sekenanya. “Lho… kan sayang udah di cuci tapi kehujanan” kata mbak jamu keheranan. “belum kok, belum di cuci” elak Anton. “Lha… kok aneh” protes mbak jamu, “sekalian dicuciin sama ujan” saut Anton. “Dah laku jamunya mbak? tanya Anton di sela-sela gerimis. “Yah belum banyak sih, makanya mbok dibeli mas jamunya” pinta mbak Jamu memelas. “Emang jualan jamu apa aja sih mbak” selidik Anton sambil membenahi sarungnya. “Ya macem-macem, ada galian singset, sari rapet, kunir asem, sehat lelaki, pokoknya banyak deh, dan semuanya hasil meracik sendiri lho mas” bangga mbak jamu sembari membersihkan air di sekitar kaki dan kainnya. “Kalo badan pegel-pegel, jamunya apa mbak?” tanya Anton, “Ada tolak angin” seru mbak jamu. “Ah… kalo aku biasa di kerokin mbak, kalo minum jamu doang kurang marem” kata Anton. “Mbaknya bisa ngerokin saya?” goda Anton, “Emang situ mau saya kerokin” kerling mbak jamu malu-malu. Anton hanya tersenyum saja. “Ngomong-ngomong… namanya siapa sih mbak” tanya Anton. “Saya Inah mas” jawabnya tersipu. Kalo di perhatikan… manis juga nih cewek… mana putih lagi kulitnya, gumam hati Anton. “Kalo mas siapa namanya?” tanya Inah membuyarkan lamunan Anton. “Saya Anton mbak” jawab Anton gugup. Keduanya bersalaman, gila… alus juga nih cewek tangannya, bathin Anton. 

“Gimana mas Anton, mau saya kerokin?” tantang Inah memancing. “Bener bisa ngerokin nih?” tanya Anton antusias. “Boleh” jawab Inah senyum. “Tapi jangan di sini ya, bawa masuk aja sekalian bakulnya mbak” kata Anton sambil bangkit berdiri menyilahkan Inah masuk ke dalam kos-kosan. “Wah kos-kosannya bagus ya mas, ada ruang tamunya segala, ini kamar siapa aja mas kok ada tiga? selidik Inah sembari meletakkan bakulnya di pojok dekat bufet. “Kamar temen, cuman mereka pada pulang kampung, tinggal saya sendiri jaga kos” jawab Aton. “Kamar mas Anton sebelah mana” tanya Inah, “Itu mbak, paling pojok, paling gelap” kata Anton. “Ih ngeri ah… gelap-gelapan” goda Inah genit. “Gak pa pa kok… aku dah jinak” canda Anton sembari mengajak Inah menuju ke dalam kamarnya. “Kok sepi mas?” selidik Inah sembari melihat ke kiri kanan. “Rumah sebelah juga pulang kampung sekeluarga, makanya sepi” jawab Anton. “Kamar mandinya di mana mas, aku mau cuci kaki dulu” tanya Inah. “Itu di depan kamarku jawab Anton sembari membereskan tempat tidurnya yang berantakan. 

Anton merebahkan badannya telungkup di atas kasur tanpa dipan, sementara Inah mengambil minyak gosok serta uang benggol untuk kerokan. “Mbak, jangan pake minyak ah… aku gak tahan bau dan panasnya” cegah Anton. “Trus pake apa dong mas? tanya Inah bingung. Anton berdiri menuju meja rias, diambilnya sebotol Hand Body dan di berikannya kepada Inah. “Pake ini aja mbak.. wangi lagi” senyum Anton. Kemudian Inah mengambil posisi duduk di sebelah Anton, disingkapkannya kain batik yg dikenakannya sehingga tampaklah betis mulus Inah. Wah mulus juga, mana banyak bulu halusnya nih tukang jamu sorak hati Anton. Tangan yang menempel di punggung Anton juga dirasa lembut dan halus oleh Anton. “Umurnya berapa mbak” tanya Anton memecah keheningan mereka berdua. “Dua enam bulan besok mas” jawab Inah. “Beda dua tahun di atas dong dengan saya” kata Anton sembari meringis kesakitan. “udah rumah tangga mbak?” kejar Anton. “Pisahan mas, suami saya kabur gak tanggung jawab” kata Ginah. “Lho kenapa?” sambung Anton penasaran. “Kecantol janda sebelah kampung” ungkap Inah cuek. “Waduh… laki-laki bodoh tuh… sela Anton sembarangan. “Emangnya kenapa mas?” penasaran Inah. “Gimana gak bodoh, punya istri manis, putih dan sintal kayak gini kok di sia-siakan” rayu Anton. “Ah… mas Anton bisa aja” jawab Inah masuk dalam perangkap Anton, sembari mencubit pinggang lelaki itu. “Eh… geli ah mbak…” jerit Anton sedikit mengelinjang. “Laki-laki kok gelian… ceweknya cantik tuh…” goda Inah. “Nggak cuman cantik… tapi banyak juga mbak” sombong Anton. “Huh… dasar… laki-laki…” cemberut Inah. “Mbak… tadi jamunya apa aja?” tanya Anton kemudian setelah adegan kerokan di punggungnya selesai. “Kalo buat kondisi mas Anton sekarang… minum Sehat Lelaki” jawab Inah, “Kasiatnya apa aja mbak?” kejar Anton. “Selain ngilangin masuk angin, supaya badan gak lemes dan mudah loyo” jawab Inah. “Mudah loyo…? maksudnya apa…? tanya Anton kemudian. “Ih masnya ini lho… kayak gak tau aja…” jawab Inah malu-malu. Anton memutar badannya, sekarang dia telentang menghadap Inah yang masih duduk terpaku, “Sungguh… saya gak tau mbak” aku Anton. Inah memalingkan wajahnya, terlihat semu merah di pipi Inah yang menambah manis rona wajahnya. “Itu lho… buat pasangan suami istri kalo mau melakukan hubungan…” jawab Inah tersipu. “Hubungan…? hubungan apa…?” tanya Anton dengan muka bloonnya. “Ahhh… mas Anton ini lho… ya hubungan suami istri” jawab Inah sembari mencubit lengan Anton. “Bagi yang punya pasangan… kalo kayak aku gimana…? siapa pasanganku ya…?” kerling Anton menantang Inah. Inah sendiri membuang mukanya, tetapi Anton menangkap semu merah di wajah Inah.

Inah bangkit mengambil bakul yang tertinggal di ruang tamu, sekembalinya dia bertanya lagi kepada Anton, “Jadi nggak… jamu Sehat Lelakinya mas?” tanyanya kepada Anton. “Sini dulu dong…” jawab Anton sembari tangannya mempersilahkan Inah untuk duduk di sampingnya lagi. “Kalo aku jadi minum… terus bereaksi… buat membuktikannya gimana kalo jamu buatan mbak itu benar-benar berkhasiat” goda Anton. “Ya sama pacarnya dong… maunya sama sapa?” pancing Inah gantian. “Gimana kalo sama mbak aja… soalnya pacar yang mana juga bingung aku” tembak Anton sekenanya. “Jangan ah… entar kedengeran sama tetangga lho” jawab Inah tanpa nada penolakan. Kemudian Inah mengambil botol dari bakul dan meracik ramuan Sehat Lelaki. Anton bangkit dari tidurnya kemudian mendekati tempat Inah duduk, dibelainya kepala gadis itu dengan lembut. “Jangan mas… genit ah… entar aku teriak lho” ancam Inah jinak-jinak merpati. “Teriak aja… paling gak ada yang keluar… orang ujan-ujan begini… pada males orang keluar” tantang Aton. Kemudian belaian Anton turun ke pipi Inah terus ke leher jenjangnya. “Masss… geli ahh.. entar tumpah nih gelasnya” ancam Inah. “Kamu cantik lho mbak… kok bodoh sekali ya bekas suamimu itu” rayu Anton, “Soalnya janda itu kaya mas… sementara aku kan cuma orang desa yang gak punya apa-apa” jawab Inah sembari memberikan gelas berisi ramuan jamu kepada Anton. “Nih… minum dulu ramuannya… ditanggung ces pleng…” jawab Inah tanpa di sadari. “Hee… berarti mau dong ngebuktiin khasiatnya” tembak Anton setelah meminum habis ramuan jamu tersebut. “Eh… ya nggak gitu… nyobanya gak sama aku” elak Inah merasa di tembak Anton. “Sekarang pijitin bagian depannya dong mbak, khan gak imbang kalo cuma belakangnya aja yang di garap” pinta Anton. “Depannya minta di kerok sekalian mas?” tanya Inah. “Nggak usah di kerok… pijitin aja” kata Anton. 

Pijitan Inah di dada Anton, kembali membuat pemberontakan adiknya di dalam sarung. Tangan kanan Anton kembali meraba pipi halus Inah, wanita itu terdiam. Kemudian Anton menelusuri rabaan mulai turun ke leher Inah, perlahan tapi pasti dibukanya kancing kebaya Inah, Inah menoleh ke samping, dadanya bergemuruh, dirasakan semua bulu kuduknya berdiri, sensasi ini telah lama ia rindukan, semenjak bercerai dengan suaminya setahun lalu, tidak ada tangan laki-laki lain yang menyentuh tubuh sintalnya. Anton merasakan deru nafas Inah yang mulai tidak teratur, dalam hati Anton bersorak… kena lo sekarang…! Dirabanya bukit kembar satu persatu. Anton tidak mau terburu-buru, diraba dengan bra yang masih terpasang. Rona wajah Inah semakin nyata, “Masss… jaaangaannnn… mass… nanti dilihat orang” erang Inah sembari menahan gejolak dalam dirinya tanpa menepis tangan Anton. Anton tidak menjawab, perlahan di bukanya kebaya Inah mulai dari pundak. Inah mencoba untuk menahan tangan Anton, kemudian Anton bangkit dari tidurannya, Inah memiringkan wajahnya seolah takut berhadapan dengan wajah Anton yang tinggal beberapa senti lagi darinya. Anton meraih dagu wanita itu, perlahan dipalingkan wajah Inah tepat dihadapannya, kemudian Anton mendekatkan bibirnya mengecup bibir Inah, Wanita itu menolak, tetapi hanya sesaat, kedua tangan Anton memegang pundak wanita itu dan dilanjutkannya mengecup bibirnya, bergetar bibir wanita itu dirasa menambah nafsu Anton, perlahan dibukanya bibir itu dan dikulumnya lidah wanita itu, terlihat Inah mulai menikmatinya sambil memejamkan mata. Kedua tangan Anton menurunkan kebaya yang dipakai Inah, tanpa perlawanan lagi. Sembari mereka saling berpagutan, dicarinya pengait bra di punggung wanita itu dan berhasil dibukanya, perlahan diturunkannya tali di atas pundaknya ke samping dan turun ke bawah. Anton terhenyak tanpa melepaskan pagutannya, bukit kembar wanita itu masih kencang, bulat dan mengacung putingnya menantang, kemudian dirabanya kedua bukit itu disertai erangan kecil Inah. “Masss… aku takuuutt…” erang Inah. “Sssstttt… enggak pa pa kok… nikmatin aja ya sayang” ujar Anton menenangkan wanita itu. 

Kemudian Anton mengambil tangan kiri Inah yang kemudian diletakkannya di atas sarung tepat di senjata Anton. “Mass… gak pake celana dalam ya…?” tanya Ginah sembari mengelusnya dari luar sarung. Anton hanya tersenyum, kemudian diapun berusaha untuk melepaskan kain yang masih dikenakan Inah. Setelah kain terlepas… Anton tidak dapat menahan gelinya, “Kamu juga gak pake daleman ya…? tanya Anton dengan geli. 

“Memang rata-rata tukang jamu itu tidak memakai celana dalam mas” jawab Ginah ketus, giliran Anton yang kaget dan melongo… Gila!!! Perlahan ditatapnya wajah Inah, perlahan tapi pasti tangan Anton merenguh bahu wanita itu dan perlahan-lahan merebahkannya ke lantai. Anton mulai meraba kedua bukit kembar Inah, sementara wanita itu memalingkan wajahnya menghindar tatapan Anton, di pegangnya tangan Anton tetapi tidak bermaksud untuk melarang. Anton memang pandai memanjakan wanita, walau dirasa tubuh wanita itu sedikit berbau ramuan jamu, tidak mengurangi nafsu Anton untuk kemudian menjilatinya. Dimulai dari leher jenjang wanita itu, kemudian perlahan turun pada dua bukit kembar, kembali lidah Anton menyelusuri gundukan bukit itu satu persatu yang diakhiri dengan sedotan diujung putingnya. 

Terdengar erangan wanita seperti kepedesan, kedua tangannya telah beralih ke rambut gondrong Aton dengan sedikit jambakan. Lidah Anton meneruskan gerilyanya, turun ke arah pusar Inah, terlihat Inah demikian menikmatinya, kegiatan yang tidak pernah dilakukan suaminya dahulu, karena suaminya hanya memaksa bila ingin dipenuhi kebutuhan sahwatnya tanpa Inah merasakan nikmatnya berhubungan insan berlainan jenis. 

Tangan Anton kembali meremas bukit kembar Inah, sementara jilatan Anton telah mendekati sasaran di sarang kenikmatan Inah. Luar biasa… bulu kemaluan Inah demikian lebatnya, menambah sensasi tersendiri buat Anton. “Eh… masss… mau ngapaiiinn…? selidik Inah di atas sana. 

Anton tidak menjawab, tangan kanannya berusaha menyingkap bulu lebat Inah untuk menemukan kenikmatan gadis itu. “Jangan masss… kotooorrr… achhh…” erang Inah menahan gejolak yang untuk pertama kali dirasakan sensasi itu. Anton hanya melirik ke atas, dilihatnya mata wanita itu terpejam kenikmatan. “Masss… ediaaannn… uenakeee… ssshhh… aaahhh… emmmhhh masss…” jerit tertahan Inah sembari menjambak rambut Anton. Lidah Anton menemukan klitoris Indah, dijilat, dipluntir dan sesekali dihisap lembut, sehingga tak lama membuat Inah kelojotan. 

“Masss… gak kuaaat… mauuu pipp pisss…” teriak Inah sambil berusaha menyingkirkan kepala Anton dari kemaluannya. Anton menolak dan semakin kuat membenamkan wajahnya kedalam kemaluan Inah. Tak lama kemudian Anton merasa kalau kepalanya sedikit sakit akibat jepitan paha Inah, tetapi di tahannya, karena Anton tahu bahwa wanita ini mengalami orgasme yang teramat hebat dan dahsyatnya. “Achhh… emmmhhh… masss…sss…sss acchhh…” jerit tertahan Indah mengiringi orgasme yang baru sekali ini dialaminya, seolah copot semua persendian di tubuhnya. Sensasi apa ini, yang tak mampu dicapai oleh pikirannya, karena tidak pernah di dapat dari mantan suaminya dulu. Inah terkapar kelelahan, 
Anton memeluknya, dielusnya rambut dan pipi Inah, sementara Inah kehabisan nafas, seakan habis puluhan kilometer dia lari…

“Gimana rasanya mbak?” tanya Anton beberapa saat kemudian setelah Inah terlihat telah dapat mengatur nafasnya. “Masss… tadi itu rasanya seperti apa ya…? tanya Inah kebingungan disela nafas yang masih tersengal. “Sssst… sudah tak usah diungkapkan… pokoknya dirasain aja ya…” jawab Anton menenangkan Inah. Beberapa saat kemudian Inah telah normal kembali pernafasannya dan bangkit duduk di samping Anton. “Kok mas gak jijik sih nyiumin pepekku” tanya Inah yang membahasakan kemaluannya dengan pepek. Anton tidak menjawab, malah dia bertanya pada Inah “Inah bener… belum pernah merasakan seperti tadi ya?” “Bener mas, soalnya suami Inah itu Peltu” jawab Inah. “Peltu??? emangnya suami Inah itu aparat?” goda Anton. “Bukan… nempel metu…” jawab Inah tersipu. “Ha… ha… ha…” tawa renyah Anton. Inah sudah tidak malu-malu lagi, perlahan tangan kanannya meraih senjata Anton yang masih tegak berdiri, “Mas… punyanya kok panjang begini ya” tanya Inah sembari mengelus senjata Anton. Anton tersenyum, diberinya ruang untuk Inah dapat sepenuhnya menikmati senjata Anton. 

Kemudian perlahan dan agak ragu, Inah mendekati senjata Anton ke wajahnya, matanya melirik Anton seakan meminta persetujuan Anton, Anton tersenyum dan mengangguk. Dengan tidak buru-buru, dimasukkannya kepala senjata Anton ke dalam mulut Inah, Anton terpejam merasakan sensasi bibir Inah sembari mengelus rambut wanita itu, luar biasa… katanya tidak mempunyai pengalaman, 
tetapi dalam urusan sedot-menyedot… rupanya Inah juga jagonya, bathin Anton, mungkin ini yang dinamakan bakat alam, tanpa dipelajari sudah berjalan secara naluri. 

Anton masih bermain dengan pikirannya, sementara Inah mengulum senjatanya. Sosok Inah di mata Anton seolah tidak bedanya dengan cewek-cewek kencannya, tetapi Inah mempunyai nilai plus. Di samping Inah hanya seorang tukang jamu, tetapi dalam merawat tubuh tidaklah kalah dengan cewek kuliahan, Kulit Inah putih bersih dengan bulu-bulu halus di sekujut tubuhnya, ketiak yang tidak dicukur tetapi rapi memberi kesan tidak jorok, sementara bulu kemaluan yang lebat sampai ke belakang. Anton terhenyak melihat Inah terbangun dari kulumannya di senjata Anton. “Kenapa mbak?” tanya Aton, “Pegel mas mulutku, habis gede banget sih senjatanya” senyum Inah malu-malu. “Oke, sekarang mbak tiduran, aku masukin ya senjataku ke pepek embak” kata Anton. Tanpa perlu menjawab, Inah merebahkan tubuhnya memasang posisi, kemudian Anton mulai menusukkan senjatanya kedalam kenikmatan Inah. 

“Auuu… pelan-pelan ya masss… masukinnya… maklum dah lama gak di pake?” meringis Inah merasakan moncong senjata Anton memasuki lubang pepeknya. Setelah di rasa cukup masuk dan menyesuaikan di dalam lobang kenikmatan Inah, mulailah Anton memaju-mundurkan senjatanya. 

“Ssshhh… enaaak masss… terusss… yang dalammm masss…”erang Inah keenakan. Anton mulai berkeringat, walau udara di kamar sebetulnya cukup dingin, mungkin karena jamu yang diminum tadi sudah bereaksi. “Gila nih lobangnya mbak… adikku kamu jepit pake apa sih mbak” kata Anton disela aktifitasnya memaju mundurkan senjatanya, “Ah… mas Anton ini lho.. sempet-sempetnya bercanda… enggak kok mas… barangku enggak ada alatnya… cuman bisa njepit aja” bangga Inah. “Ini yang dinamakan orang ‘Empot Ayam’ ramuan Madura… khan ada jamunya juga mbak” kata Anton. “Iya mas… aku rajin minum juga… cuman gak tau namanya apa… soalnya itu jamu warisan nenekku yang memang masih ada keturunan Madura…” jawab Inah sembari merasakan sensasi kembali. 

“Accchhh… masss… aku moo pippiisss lagiii… aahhh…” untuk kedua kalinya Inah melenguh panjang, pertanda telah sampai orgasme nya yang kedua. Dijepitnya pinggang Anton… dipeluknya dada Anton, seolah mau melumat tubuh kurus Anton, Anton sedikit meringis merasakan jepitan kaki Inah dan pelukan tangan Inah di tubuhnya, tetapi Anton mengerti akan kenikmatan Inah, maka dibiarkannya wanita itu menjepit tubuhnya. Setelah beberapa saat Anton memberi waktu untuk Inah mengembalikan nafas liarnya, ia berinisiatif untuk merubah gaya, disuruhnya Inah untuk nungging membelakanginya, Anton melakukan dogy style. Inipun sensasi lain yang dirasakan Inah, baru dengan Anton ini ia merasakan indahnya persetubuhan. 

Anton pun merasakan sensasi lain dari jepitan lubang Inah, dengan posisi ini, lubang kemaluan Inah semakin dirasakan sempit, sedikit mengalami kesulitan bagi Anton untuk memaju-mundurkan senjatanya, walau lubang Inah sudah sedemikian basahnya akibat orgasme Inah tadi. Tangan Anton memegang pinggul Inah, sedangkan Inah memeluk bantal sembari mengerang kenikmatan, “tusuk yang dalammm… masss… ssshhh…. Akhirnya Anton memacu semakin cepat dengan tujuan untuk mencapai puncak kenikmatan bersamaan, kali ini. “Masss… pippiiisss… lagi nihhh akuuu…” desak Inah, “sabar sayang… mas juga mau keluar nihhh… ayuuukkk… aaahhh… Naaahhh” lenguh Anton. demikian juga Inah yang semakin liar memeluk serta menggigit sarung Aton, “aaacchh… emmmhhh… enghhh… masss…” 

Keduanya terkapar di kasur dengan deru nafas yang saling berlomba, Inah memeluk Anton, Anton membelai rambut lurus Inah. Mereka saling mendekap, berpagutan, disela deru nafas mereka berdua, hujan deras di luar. Tetapi di dalam kamar telah terjadi kehangatan yang dahsyat. “Mbak, gimana rasannya dengan gaya kayak barusan tadi?” tanya Anton memulai pembicaraan. “Sungguh mas, baru kali ini saya merasakannya dan ternyata luar biasa, seperti pengen mengulang terus dan terus” jawab lugu Inah. “ha… ha… ha… kayak iklan aja nih…” gelak Anton. “Kalo mas Anton udah berapa cewek yang mas Anton puasin?” selidik Inah sembari memainkan puting susu Anton, “Hemm… berapa ya…” jawab Anton seolah berpikir, “tau ah… saking banyaknya”. “dasar laki-laki buaya” geram Inah sembari mencubit dada Anton. “Trus… kebanyakan cewek-cewek itu juga puas mas…?” tanya Inah sedikit cemburu, “seperti jawabanmu bila kamu di tanya sama orang, pasti jawabannya… Luar Biasaaa…” jawab Anton geli sembari mencubit mesra hidung Inah. “Mas Anton gak punya cewek yang diseriusin ya?” kejar Inah lagi, “mana ada yang bisa serius dengan aku… kebanyakan cewek yang deket sama aku juga paling-paling minta dipuasin nafsunya” elak Anton. “Nakal ya mas Anton ini…” gemes Inah sembari mencubit senjata Anton. “Ha… ha… ha… memang itu yang mereka inginkan.. kebanyakan mereka nggak kangen sama aku,,, tetapi kangen sama burungku… ha.. ha… ha… canda Anton sambil terkekeh renyah. “tapi suatu saat nanti… pasti lah aku cari pendamping yang setia… mungkin seperti kamu mbak… selain manis, putih, pintar memijit dan piawai dibidang jepit-menjepit…” aku Anton sembari memeluk dan mengelitik payudara Inah. “Gombal…” jawab Inah sembari berusaha melepaskan diri dari dekapan kelitikan Anton yang sengaja menyenggol payudaranya.

“Mas… aku ke kamar mandi dulu ya, lengket rasa sekujur tubuh nih… pinjam handuknya boleh mas? tanya Inah sembari bangkit menuju kamar mandi, “Tuh di depan kamar mandi… handukku warna merah” jawab Anton. Memang diakui Anton bahwa jamu ramuan mbak Inah memang terbukti khasiatnya, Anton merasa cairan yang dikeluarkannya begitu banyak dan kental, serta pegal-pegal di badannya seketika hilang tak dirasa. Entah membayangkan sensasi apa yang ada dalam tubuh Inah, Anton merasa senjatanya bangkit berdiri kembali, gila nih jamu… dah minta jatah lagi adik gua. Anton bangkit dari tidurannya dihampirinya Inah yang sedang berada di kamar mandi, “lho… kok gak ditutup pintunya mbak?” tanya Aton geli dan melihat Inah sedang jongkok mengguyur air di sekujur tubuh mulusnya. “Katanya gak ada orang… makanya gak aku tutup pintunya, lho… kok sudah mengacung lagi mas senjatanya?” goda Inah sembari melihat kemaluan Anton yang tegak berdiri. “Iya nih… tanggung jawab lho mbak… gara-gara jamunya nih… adikku minta jatah lagi” protes Anton. “Aduh kacian… sini-sini mbak angetin…” bujuk Inah sembari meraih kemaluan Anton dan segera dikulumnya. 

“Ahhh… sssttt… enak mbak” lenguh Anton sembari mengelus rambut Inah, slruuup… slruup… ck..ck..ck.. bunyi mulut Inah terganjal kemaluan Anton. 
Setelah beberapa saat dirasa cukup oleh Anton, dipegangnya pundak Inah, dibimbingnya Inah untuk berdiri, kemudian diputarnya tubuh Inah membelakanginya, dengan tubuh basah Inah, Anton memeluk Inah dari belakang. Dicumbunya leher wanita itu dan dijilatnya rambut kalong Inah, sementara kedua tangannya menyusup dari bawah ketiak Inah dan menuju kedua bukit kembar Inah. Inah merasa tersanjung, diangkatnya kedua tangannya dan dipegangnya kepala Anton sembari melenguh kegelian “Masss… ennaaakk… ssshhh… geliii masss…” Puting susu Inah mengencang, mengeras disela jemari Anton. Dia memang lelaki hebat yang bisa memanjakan wanita kagum hati Inah serasa melambung ke langit ke tujuh belas… “Mbak… coba membungkuk sedikit… pegangan di bibir bak mandi… kakinya direnggangkan sedikit ya sayang” pinta Anton yang dituruti Inah dengan sedikit bingung. Kemudian Anton jongkok di belakang Inah, kedua tangan Anton meraba pantat Inah dan membelahnya layaknya membelah durian tetapi perlahan dengan perasaan. 

Kemudian Inah menjerit kecil, setelah dirasa ada benda basah tetapi hangat menyentuh lubang duburnya, ditengoknya kebelakang, ternyata Anton sedang bermain lidah di lubang duburnya. Inah kaget, tetapi menikmati sensasi lain yang tak kalah luar biasanya, Inah merasa geli yang tidak tertahan tetapi nikmat, dengan tidak sengaja Inah menggoyang-goyangkan pantatnya ke kiri dan ke kanan karena kegelian. Ceplak… cepluk… bunyi lidah Anton menjilati lubang dubur Inah yang diselingi turun ke arah lubang kenikmatan Inah yang sudah terlanjur banjir. Tanpa di sadari Anton, tangan kanan Inah berpindah ke selangkangannya sendiri, dipijitnya klitoris Inah sendiri. “Masss… enaakk… masss… emmmhhh… ” erang Inah sembari menggigit bibir. Kemudian Anton bangkit berdiri, diciumnya bibir Inah dari samping sembari berkata “Enak mbak… emmmhhh…”, “Enaakkk masss… jawab Inah malas. Kemudian Anton kembali ke belakang Inah, 

perlahan tapi pasti dimasukkannya kemaluan Anton ke lobang kenikmatan Inah. “Ssshhh… masss… yang dalaaamm yahhh…” rintih Inah masih dengan posisi setengah terbungkuk. Plok… plok… plok… bunyi suara maju mundur Anton memompa yang mengenai pantat Inah membuat suasana menjadi semakin panas., sekarang dengan bercampurnya lend*r kenikmatan Inah dan air dari bak mandi, dirasa Anton tidak begitu sulit seperti tadi di kamar tidur. 

Hujan di luar kosan masih deras… sehingga erangan Inah tidak begitu terdengar, kalah dengan derasnya hujan yang turun di atas kamar mandi yg tertutup seng. Irama jatuhnya hujan di atas seng, teriakan nikmat Inah semakin menambah irama Anton dalam memacu tusukan senjatanya pada lubang kenikmatan Inah, Inah semakin liar bergoyang, ke kiri ke kanan, ke atas bawah, kadang membuat gerakan memutar seolah memeras kejantanan Anton. 

“Masss… Inahhh nyampeee lagiii masss… ssshhh… aaahhh” lenguh Inah mencapai klimaksnya. Anton menarik erat pinggul Inah, didorongkannya kemaluan Anton ke dasar lubang Inah semakin dalam sembari ditahan di dalamnya sembari dirasakan beberapa kedutan liang kenikmatan Inah yang berkontrasi meluapkan gairah orgasmenya, benar-benar empot ayam nih cewek… sorak hati Anton, Inah KO keempat kalinya. 
Dicabutnya batang kemaluan Anton, dan sekarang posisi bergantian. Anton duduk di tepi bak mandi, sementara Inah jongkok di hadapan Anton. Kemudian Inah memasukkan kemaluan Anton ke dalam mulutnya, 

mengulumnya dan memaju-mundurkan batang kemaluan Anton. Inah marasa kondisi Anton tak lama lagi mendekati klimaks, Inah mau memberi service dengan tetap mengulum kemaluan Anton serta membiarkan Anton mengeluarkan orgasmenya didalam mulutnya, dan “achhh… ssstttt… mmmbaaakhh… aagghhh… aku keluaaarrr…” dengus Anton mencapai puncak, sembari memegang kepala Inah serta mengacak-acak rambutnya, senjata Anton tetap di dalam mulut Inah, hingga tetes mani terakhir dan langsung ditelannya. Sensasi luar biasa dirasakan Anton sembari melihat bagaimana Inah mengulum penisnya seperti seorang anak kecil mendapat sepotong es krim kesukaannya. Setelah beberapa saat, di sela nafas yang muali teratur, Anton bertanya kepada Inah “Enak mbak…?”, “he-eh… asin tapi gurih mas…” senyum Inah puas sembari membersihkan sisa sisa lend*r dengan lidahnya di sekitar batang kemaluan Anton dan menelannya. 

“Baru ini pula aku merasakan sperma laki-laki, ternyata gurih ya mas ya…” pengakuan Inah sembari terus mengelus dan memijit batang kemaluan Anton. Setelah selesai keduanya membasahkan tubuh masing, saling menggosok, meraba dan membersihkan cairan sabunnya. 

Keluar dari kamar mandi, Inah menuju meja rias di dalam kamar Anton, sementara Anton berjalan ke dapur guna memasak air untuk membuat teh manis hangat. Sesekali diliriknya Inah dari dapur ke dalam kamar, Inah duduk membelakangi Anton sembari mengeringkan rambut dengan handuk tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh sintalnya. Melihat pemandangan itu, Anton terpana dari tempatnya membuat teh, gila perfect banget tuh body batin hatinya, orang gak akan nyangka bahwa tukang jamu memiliki body yang aduhai, apalagi barangnya… bisa memijit pula… mungkin karena setiap hari berjalan dan membawa beban di punggung, yang tanpa disadari sudah merupakan olah raga sex… masih dalam pikiran Anton melihat pemandangan Inah dari belakang.

“Mbak… nih teh hangatnya… aku cuman bikin satu buat kita berdua ya… biar tambah mesra… bukannya pelit lho” canda Anton sembari membawa teh hangat yang diletakkan di atas meja rias. Anton meraih kursi dan duduk di sebelah meja rias yang sedang dipakai Inah untuk mengeringkan rambut, dipandanginya Inah dari sisinya duduk. “Ah… mas… kok ngeliatin Inah terus sih… Inah kan malu…” celoteh Inah manja sembari mencubit pipi Anton. Anton hanya tersenyum dan mendekati bibir wanita itu serta mengecupnya dengan mesra. Ketika Inah menyisir rambutnya, otomatis siku tangannya terangkat ke atas dan memperlihatkan ketiak Inah yang ditumbuhi bulu tetapi tidak lebat sehingga tidak memberi kesan jorok. Anton meraih ketiak Inah, dielusnya bulu-bulunya, “gak pernah dicukur ya mbak”. “Mana sempet mas… gak ada waktu ngurusin diri” bela Inah. 

Anton kembali memperhatikan Inah menyisir rambutnya, begitu pandangan Anton ke bawah, dilihatnya payudara Indah bergoyang ke kiri kanan, menambah pemandangan menjadi panas kembali. “Mbak… adikku bangkit lagi nih…” bisik Anton sembari memberi kode liwat tatapannya ke arah kemaluannya. “Ihhhh… tuh kan… baru percaya sama ramuan jamuku…” gemas Inah sembari mencubit dan mengelus kemaluan Anton. “Gimana kalo mau minta jatah lagi” harap Anton, “Aduh… khan udah mandi mas, lagian aku capek banget nih sampe berasa copot semua tulangku mas” elak Inah. Tetapi Inah bangkit dan berjongkok di depan Anton, “Ya deh… ini tanggung jawabku… aku kulum lagi aja ya mas… kasian klo gak bisa tersalur” jawab Inah memberi solusi. 

Anton hanya tersenyum sembari melihat lagi Inah mengulum kemaluannya, dielusnya rambut Inah. Inah memang cepat bisa, sedotannya membuat Anton tidak dapat bertahan lama, dan memang ini yang dimaui Anton, karena ia berpikir bila hanya dia yang bermain tidaklah terlalu nyaman. “Mbak… achhh…” jerit Anton mengiringi orgasmenya kali ini yang seperti tadi langsung ditelan habis Inah. 

“Kok cepet keluarnya sekarang mas?” tanya Inah tersenyum. “Sengaja, habis klo main sendiri gak enak lah rasanya, makanya aku kosentrasi supaya cepet keluar” bela Anton. “He… he… he… khan masih ada besok lagi mas…” kata Inah sembari membersihkan kemaluan Anton dengan tisu yang berada di atas meja tersebut, sembari mencium mesra pipi Anton. 

“Udah… tidur sini aja mbak, aku kelonin deh” rayu Anton melihat Inah mulai memakai bra kain dan kebayanya setelah dia membersihkan diri di kamar mandi sekali lagi. “Endak ah mas… gak enak sama teman kos saya” jawab Inah mengelak ajakan Anton. “Tapi besok… kalo saya kangen sama mas.. boleh ya saya main ke sini…” pinta Inah memelas, “Oke aja… kalo pas saya ada di kosan, biasanya sih suka keluyuran” jawab Anton seenaknya. “Sekarang saya tinggalin lagi jamunya ya mas, siapa tau ada yang butuh kehangatan mas Anton lagi he… he… he…” canda Inah setelah dia selesai memakai semua pakaiannya sembari mengangkat bakul berisi jamunya. “Berapa semuanya mbak…?” tanya Anton sembari membuka dompet untuk membayarnya. “Sudah mas… saya kasih gratis… soalnya saya sudah dapat kepuasan yang selama ini gak saya dapetin” tolak Inah halus, “Yang bener nih mbak… mosok dah disuruh ngerokin sama ngelonin… kok gak mau di kasih uang sih?” protes Anton. “Alaaahh… saya tau kantong Mahasiswa… paling juga recehan doang isinya… ha… becanda lho mas… serius kok mas… aku yang terima kasih… mas Anton bisa mengerti perasaan wanita, salam aja ya mas buat temen kencan mas yang lain” goda Inah sembari pamitan keluar kamar. “Eh… sebentar mbak!” seru Anton setelah memakai kain sarungnya kembali, Inah berhenti, kemudian Anton mendekati Inah memeluk wanita itu dan memberi kecupan lembut di bibir Inah sembari menyelipkan sejumlah uang ke dalam bra Inah dan berkata “Sekali ini jangan menolak ya mbak… saya bersalah jika tidak memberi ini mohon jangan anggap sebagai imbalan jasa… tetapi rasa sayang saya dan sebagai rasa terima kasih buat embak”. Inah terpaku dan menatap Anton, tak dinyananya bahwa lelaki ini selain ganteng, pemberi kepuasan dan baik hati terhadap wanita, ah… seandainya…. Inah tidak mampu melanjutkan impiannya yang dianggap mustahil bagi dirinya, tak terasa menetes air mata harunya. Anton mengusap air mata Inah dan mengecup kening Inah, “Sudah ya sayang… gak usah nangis… semoga besok kita bisa lebih panas lagi” goda Anton menghibur Inah. “Ma kasih ya mas” pamit Inah meninggalkan kos-kosan Anton. 

Anton terpaku melepas kepergian Inah, hujan baru saja berhenti, waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, gila dari jam lima sore tadi kita berdua main bathin Anton. Tetapi Anton merasa klo tubuhnya dalam kondisi puncak, dahsyat sekali ramuan mbak jamu tadi ya pikir Anton, besok kalau bertemu, aku akan minta lagi ah, pikir Anton sembari menutup pintu kos-kosan dan kembali ke kamarnya untuk tidur.
 
 

Cerita Dewasa Bayaran Untuk Jasa Antar Pulang Rumah


Bayaran Untuk Jasa Antar Pulang Rumah | Cerita dewasa - Kuliah jam terakhir di kampus S di kawasan Jakarta Selatan baru saja berakhir. Jam menunjukkan pukul 18.00 dan hari pun mulai gelap. Vani, mahasiswi semester 4 fakultas Ekonomi dengan rambut sebahu berwarna brunette berjalan meninggalkan kampus menuju halte depan kampus. Sesampainya di halte, Vani merasa agar kurang nyaman. Mata para cowok penjual rokok dan si timer memelotinya seolah ingin menelanjanginya.

Tersadarlah Vani bahwa hari itu dia memakai pakaian yang sangat sexy. T-shirt putih lengan pendek dengan belahan rendah bertuliskan WANT THESE?, sehingga tokednya yang berukuran 36C seolah hendak melompat keluar, akibat hari itu Vani menggunakan BH ukuran 36B (sengaja, biar lebih nongol). Apalagi kulit Vani memang putih mulus. Di tambah rok jeans mini yang digunakannya saat itu, mempertontonkan kaki jenjang & paha mulusnya karena Vani memang cukup tinggi, 173cm.

"Buset, baru sadar gue kalo hari ini gue pake uniform sexy gue demi ngadepin ujiannya si Hutabarat, biar dia gak konsen", pikir Vani.

Biasanya Vani bila naik angkot menggunakan pakaian t-shirt atau kemeja yang lebih tertutup dan celana panjang jeans, demi menghindari tatapan dan ulah usil cowok-cowok di jalan. Siang tadi Vani ke kampus datang numpang mobil temannya, Angel. Tapi si Angel sudah pulang duluan karena kuliahnya lebih sedikit.

Vani tambah salah tingkah karena cowok-cowok di halte tersebut mulai agak berani ngliatin belahan tokednya yang nongol lebih dekat lagi. "Najis, berani amat sih nih cowok-cowok mlototin toked gw", membatin lagi si Vani. Vani menggunakan bukunya untuk menutupi dadanya, tapi mereka malah mengalihkan pandangan mesumnya ke pantat Vani yang memang bulat sekal dan menonjol.

Makin salah tingkahlah si Vani. Mau balik ke kampus, pasti sudah gelap dan orang sudah pada pulang. Mau tetap di halte nungguin angkot, gerah suasananya. Apalagi kalo naik bus yang pasti penuh sesak jam segini, Vani tidak kebayang tangan-tangan usil yang akan cari-cari kesempatan untuk menjamahi tubuhnya. Sudah kepikiran untuk naik taxi, tapi uang tidak ada. Jam segini di kos juga kosong, mau pinjam uang sama siapa bingung. Vani coba alternatif terakhir dengan menelpon Albert cowoknya atau si Angel atau Dessy teman2nya yang punya mobil, eh sialnya HP mereka pada off. "Buset, sial banget sih gue hari ini."

Mulailah celetukan mesum cowok-cowok di halte dimulai "Neng, susunya mau jatuh tuh, abang pegangin ya. Kasihan, pasti eneng keberatan hehe". Pias! Memerahlah muka Vani. Dipelototin si tukang ojek yang berani komentar, eh dianya malah balas makin pelototin toked si Vani. Makin jengahlah si Vani.

Tiba-tiba sebuah sedan BMW hitam berhenti tepat di depan Vani. Jendelanya terbuka, dan nongolah seraut wajah hitam manis berambut cepak sambil menyeringai, si Ethan. Cowok fakultas Ekonomi satu tahun di atas Vani, berkulit hitam, tinggi besar, hampir 180cm.
"Van, jualan lo disini? Hehe".Vani membalas
"Sialan lo, gue ga ada tumpangan neh, terpaksa tunggu bus. Than, anter gue ya" pinta Vani.

Vani sebenarnya enggan ikut bersama si Ethan karena dia terkenal suka main cewek. Tapi, dilihat dari kondisi sekarang, paling baik memang naik mobil si Ethan. Tapi si Ethan malah bilang "Wah sory Van, gue harus pergi jemput nyokap gue. Arahnya beda sama kosan elo". "Than, please anter gue ya. Ntar gw traktir deh lo" rajuk Vani. Sambil nyengir mesum Ethan berucap "Wah kalo ada bayarannya sih gue bisa pertimbangin". "Iya deh, ntar gue bayar" Vani asal ucap, yang penting bisa pergi segera dari halte tersebut. "Hehe sip" kata Ethan sambil membuka pintu untuk Vani. Vani masuk ke dalam mobil Ethan, diiringi oleh pandangan sebel para cowok-cowok di halte yang kehilangan santapan rohani.Mobil Ethan mulai menembus kemacetan ibu kota.

"Buset dah lo Van, sexy amat hari ini".
Kata Vani "Gue sengaja pake uniform andalan gue, karena hari ini ada ujian lisannya si Hutabarat, Akuntasi Biaya. Biar dia ga konsen, n kasi gw nilai bagus hehe".
"Gila lo, gue biarin bentar lagi, lo udh dient*tin sama tu abang-abang di halte haha" balas Ethan.
"Sial, enak aja lo ngomong Than" maki Vani.

Sambil mengerling ke Vani, Ethan berucap "Van, bayaran tumpangan ini, bayar sekarang aja ya". "Eh, gue bawa duit cuma dikit Than. Kapan2 deh gue bayarin bensin lo" balas Vani. "Sapa yang minta diduitin bensin, Non" jawab Ethan. "Trus lo mau apa? Traktir makan" tanya Vani bingung. "Ga. Ga perlu keluar duit kok. Tenang aja" ucap Ethan misterius. Semakin bingung si Vani. Sambil menggerak-gerakan tangan kirinya si Ethan berkata "Cukup lo puasin tangan kiri gue ini dengan megangin toked lo. Nepsong banget gue liatnya". Seringai mesum Ethan menghiasi wajahnya. Seperti disambar petir Vani kaget dan berteriak "BANGSAT LO THAN. LO PIKIR GUE CEWE APAAN!!". Pandangan tajam Vani pada wajah Ethan yang tetap cengar-cengir. "Yah terserah lo. Cuma sekenyot dua kenyot doang. Apa lo gue turunin disini" kata Ethan. Pada saat itu mereka telah sampai di daerah yang gelap dan banyak gubuk gelandangan. Vani jelas ogah. "Bisa makin runyam kalo gue turun disini. Bisa2 gue digangbang" Vani bergidik sambil melihat sekitarnya. "Ya biarlah si Ethan bisa seneng-seneng bentar nggranyangi toked gue. Itung-itung amal. Kampret juga si Ethan ini". Akhirnya Vani ngomong "Ya udah, cuma pegang susu gue doang kan. Jangan lama-lama" Vani ketus. "Ga kok Van, cuma sampe kos lo doang" kata Ethan penuh kemenangan. "Sialan, itu sih bisa setengah jam sendiri. Ya udhlah, biar cepet beres nih urusan sialan" pikir Vani.

Tangan kiri Ethan langsung terjulur meraih toked Vani sebelah kanan bagian atas yang menonjol dari balik t-shirtnya. Vani merasakan jari-jari kasar Ethan dikulit tokednya mulai membelai-belai pelan. Darah Vani agak berdesir ketika merasakan belaian itu mulai disertai remasan-remasan lembut pada toked kanan bagian atasnya. Sambil tetap menyetir, Ethan sesekali melirik ke sebelah menikmati muka Vani yang menegang karena sebal tokednya diremas-remas. Ethan sengaja jalanin mobil agak pelan, sementara Vani tidak sadar kalau laju mobil tidak secepat sebelumnya, karena konsen ke tangan Ethan yang mulai meremas-remas aktif secara bergiliran kedua bongkahan tokednya. 

Nafas Vani mulai agak memburu, tapi Vani masih bisa mengontrol pengaruh remasan-remasan tokednya pada nafsunya "Enak aja kalo gue sampe terangsang gara-gara ini" pikir Vani. Tapi Ethan lebih jago lagi, tiba-tiba jari-jarinya menyelusup kedalam t-shirt Vani, bahkan langsung masuk kedalam BH-nya yg satu ukuran lebih kecil. Toked Vani yang sebelah kanan terasa begitu penuh di telapak tangan Ethan yang sebenarnya lebar juga. "Ahh...!" Vani terpekik kaget karena manuver Ethan. "Hehe buset toked lo Van, gede banget. Kenyal lagi. Enak banget ngeremesinnya. Tangan gue aja ga cukup neh hehe" ujar Ethan penuh nafsu. 

Ethan melanjutkan gerakannya dengan menarik tangan kirinya beserta toked Vani keluar dari BH-nya. Toked sebelah kanan Vani kini nongol keluar dari wadahnya dan terekspos full. "Wuah..buset gedenya. Pentilnya juga gede neh. Sering diisep ya Van" kata Ethan vulgar. "Bangsat lo Than. Kok sampe gini segala" protes Vani berusaha mengembalikan tokednya kedalam BH-nya. Tangan Vani langsung ditahan oleh Ethan "Eh, inget janji lo. Gue boleh ngremesin toked lo. Mo didalam BH kek, di luar kek, terserah gue". Sambil cemberut Vani menurunkan tangannya. Penuh kemenangan, Ethan kembali menggarap toked Vani yang kini keluar semuanya.

Remasan-remasan lembut di pangkal toked, dilanjutkan dengan belaian memutar disekitar puting, membuat Vani semakin kehilangan kendali. Nafasnya mulai memburu lagi. Apalagi Ethan mulai memelintir-melintir puting Vani yang besar dan berwarna pink. Gerakan memilin-milin puting oleh jari-jari Ethan yang kasar memberikan sensasi geli dan nikmat yang mulai menjalari toked Vani. Perasaan nikmat itu mulai muncul juga disekitar selangkangan. Perasaan geli dan getaran-getara nikmat mulai menjalar dari bawah puser menuju ujung selangkangan Vani. "Ngehek nih cowok. Puting gue itu tempat paling sensitif gue. Harus bisa nahan!" membatin si Vani.

Tapi puting Vani yang mulai menegang dan membesar tidak bisa menipu Ethan yang berpengalaman. "Hehe mulai horny juga nih lonte. Rasain lo" pikir Ethan kesenangan. Karena berusaha menahan gairah yang semakin memuncak, Vani tidak sadar kalau Ethan sudah mengeluarkan kedua bongkah tokednya. Tangan kiri Ethan semakin ganas meremas-remas toked dan memilin-milih kedua puting Vani. Ucapan-ucapan mesum pun mulai mengalir dari Ethan "Nikmatin aja Van, remasan-remasan gue. Puting lo aja udh mulai ngaceng tuh. Ga usah ditahan birahi lo. Biarin aja mengalir. memek lo pasti udah mulai basah sekarang". Vani sebal mendengar ucapan-ucapan vulgar Ethan, tapi pada saat yang sama ucapan-ucapan tersebut seperti menghipnotis Vani untuk mengikuti libidonya yang semakin memuncak. Vani juga mulai merasakan bahwa celana dalamnya mulai lembab.

"Sial..memek gue mulai gatel. Gue biarin keluar dulu kali, biar gue bisa jadi agak tenangan. Jadi habis itu, gue bisa nanganin birahi gue walopun si Ethan masih ngremesin toked gue" pikir Vani yang mulai susah menahan birahinya. Berpikir seperti itu, Vani melonggarkan pertahanannya, membiarkan rasa gatal yang mulai menjalari memeknya menguat. Efeknya langsung terasa. Semakin Ethan mengobok-ngobok tokednya, rasa gatal di memek Vani semakin memuncak. "BUSETT. Cuma diremes-remes toked gue, gue udah mo keluar". Vani menggigit bibir bawahnya agar tidak mendesah, ketika kenikmatan semakin menggila di bibir memeknya. Ethan yang sudah memperhatikan dari tadi bahwa Vani terbawa oleh birahinya, semakin semangat menggarap toked Vani.

Ketika melihat urat leher Vani menegang tanda menahan rasa yang akan meledak di bawahnya, jari telunjuk dan jempol Ethan menjepit kedua puting Vani dan menarik agak keras kedepan. Rasa sakit mendadak di putingnya, membawa efek besar pada rasa gatal yang memuncak di memiaw Vani. Kedua tangan Vani meremas jok kuat-kuat, dan keluar lenguhan tertahan Vani "Hmmmffhhhhhhh….". Pada saat itu, memek Vani langsung banjir oleh cairan pejunya. Pantat Vani mengangkat dan tergoyang-goyang tidak kuat menahan arus orgasmenya. "Oh..oh..hmmffhh" Vani masih berusaha menahan agar suaranya tidak keluar semua, tapi sia-sia saja. Karena Ethan sudah melihat bagaimana Vani orgasme, keenakan karena tokednya dipermainkan. "Hahaha dasar lonte lo Van. Sok ga suka. Tapi keluarnya sampe kelonjotan gitu" Ngakak Ethan penuh kemenangan.

Nafas Vani masih tidak beraturan, dan agak terbungkuk-bungkuk karena nikmatnya gelombang orgasme barusan. "Kampret lo Than" maki Vani perlahan. "Lo boleh seneng sekarang. Tapi berikut ga bakalan gue keluar lagi. Gue udah ga horny lagi" tambah Vani yang berpikir setelah dipuasin sekali maka libidonya akan turun. Tapi, ternyata inilah kesalahan terbesarnya. Beberapa saat setelah memeknya merasakan orgasme sekali, sekarang malah semakin berkedut-kedut, makin gatal rasanya ingin digesek-gesek. "Lho, kok memek gue makin gatel. Berkedut-kedut lagi. Aduuuh..gue pengen memek gue dikontolin sekaraangg..siaall.." sesal Vani dalam hati. Ethan seperti tahu apa yang berkecamuk dalam diri (dan memek) Vani. Walaupun Vani bilang dia tidak horny lagi, tapi nafasnya yang memburu dan putingnya yang semakin ngaceng mengatakan lain. Ethan menghentikan mobilnya mendadak di pinggir jalan bersemak yang memang sangat sepi, dan tangannya langsung bergerak ke setelan kursi Vani.

Tangan satunya langsung menekan kursi Vani agar tertidur. Vani yang masih memakai seatbealt, langsung ikut terlentang bersama kursi. "EEHHH...APA-APAAN LO THAN??" Teriak Vani. Tidak peduli teriakan Vani, tangan kiri Ethan langsung meremas toked Vani lagi, sedang tangan kanannya langsung meremas memek Vani. "OOUUHHHH..........!!" lenguh Vani keras, karena tidak menyangka memeknya yang semakin gatel dan berkedut-kedut keras akan langsung merasakan gesekan, bahkan remasan. Akibatnya, Vani langsung orgasme untuk kedua kalinya. Ethan tidak tinggal diam, ketika badan Vani masih mengejang-ngejang, jari-jarinya menggesek-gesek permukaan celana dalam Vani kuat-kuat. Akibatnya, gelombang orgasme Vani terjadi terus-menerus.

"Oouuuhh...Aghhhh...Ouhhhhhhhhhh Ethaannnnn...!! Teriak Vani makin keras karena kenikmatan mendadak yang menyerang seluruh selangkangan dan tubuhnya. Kedua tangan Vani semakin kuat meremas jok, mata memejam erat dan urat-urat leher menonjol akibat kenikmatan yang melandanya. Ketika gelombang orgasme mulai berlalu, Vani mulai membuka matanya dan mengatur pernafasannya. Rasanya jengah banget karena keluar begitu hebatnya di depan si Ethan. "Aseem, napa gue keluar sampe kaya gitu sih. Bikin tengsin aja. Tapi, emang enak banget. Udah semingguan gue ga ngentot" batin Vani.

Saat Vani masih enjoy rasa nikmat yang masih tersisa, Ethan sudah bergerak di atas Vani, mengangkat t-shirt Vani serta menurunkan BH-nya kekecilan sehingga toked Vani yang bulat besar terpampang jelas di depan hidung Ethan. Tersenyum puas dan napsu banget Ethan berucap "Gilaa..toked lo Van. Gede banget, mengkal lagi. Harus gue puas-puasin ngenyotinnya ni malem". Ethan langsung menyergap kedua toked Vani yang putingnya masih mengacung tegak. Mulutnya mengenyot toked yang sebelah kanan, sambil tangan kanannya meremas-remas & memilin-milin puting yang sebelah kiri. Diisap-isap, lidah Ethan juga piawai menjilat-jilat dan memainkan kedua puting Vani. Gigitan-gigitan kecil dipadu remasan-remasan gemas jemari Ethan, membuat Vani terpekik "Ehhgghh ahh.. ahh.. Ehhtanhnn.. kahtanya.. kahtanya cuma pegang-pegang..kok.. kok sekarangg.. loh ngeyotin tohked guehh...ahh..ahh.." kata Vani sambil tersengal-sengal nahan birahi yang naik lagi akibat rangsangan intensif di kedua tokednya. Ethan sudah tidak ambil pusing "Hajar bleh. Kapan lagi gue bisa nikmatin toked kaya gini bagusnya".




Sekarang kedua tangan Ethan menekan kedua toked Vani ketengah, sehingga kedua putingnya saling mendekat. Kedua puting Vani langsung dikenyot, dihisap & dimainin oleh lidah Ethan. Sensasinya luar biasa, Vani semakin terhanyut oleh birahinya. Desahan pelan tertahan mulai keluar dari bibir ranum Vani. Lidah Ethan mulai turun menyusuri perut Vani yang putih rata, berputar-putar sejenak di pusernya. Tangan kanan Ethan aktif membelai-belai dan meremas paha bagian dalam Vani. "Aah..ah.. emhh.. emh..Than.. lo ngapahin sihh.." keluh Vani tak jelas. Dengan sigap Ethan menyingkap rok mini Vani tinggi-tinggi. Memperlihatkan mini panty La Senza Vani berwarna merah. Agak transparan, dibantu cahaya lampu jalan samar-samar memperlihatkan isinya yang menggembung montok. Jembi Vani yang tipis terlihat hanya diatas saja, dengan alur jembi ke arah pusernya. "Buseett..sexxyy bangett.. bikin konak gue ampir ga ketahan." syukur Ethan dalam hati. 

Tanpa babibu lagi jari-jari Ethan langsung menekan belahan memiek Vani, dan Ethan langsung mengetahui betapa horny-nya Vani "Wah Van, memek lo udah becek banget neh. Panty lo aja ampe njeplak gini hehe". Vani cuma bisa menggeleng-geleng lemah, sambil tetap menggigit bibir bawahnya, karena jemari Ethan menenekan dan menggesek-gesek memeknya dari atas panty. "Thaan..than..singkirinn tangan lo doong....emh..emh.." keluh Vani perlahan, tapi matanya memejam dan gelengannya semakin cepat. "Wah, harus cepat gw beri teknik lidah gue neh, biar si Vani makin konak hehe" pikir Ethan napsu. 

Cepat Ethan ambil posisi di depan selangkangan Vani yang terbuka. Kursi Vani dimundurkan agar beri ruang cukup untuk manuver barunya. Paha Vani dibuka semakin lebar, dan Vani nurut saja. Jemari Ethan meraup panty mungil Vani, dan membejeknya jadi bentuk seperti seutas tali sehingga masuk kedalam belahan memek Vani. Ethan mulai menggesek-gesekkan panty Vani ke belahan memiawnya dengan gerakan naik turun dan kiri kanan yang semakin cepat. "Aah.. aahh...ehmm..ehhmm.. uuh.. hapaan itu Etthann ahh..." desah Vani keenakan, karena gesekan panty tersebut menggesek-gesek bibir dalam memeknya sekaligus clitorisnya. Ethan juga semakin konak melihat memek Vani yang terpampang jelas.
Dua gundukan tembem seperti bakpau, mulus tanpa ada jembi di sekelilingnya, cuma ada dibagian atasnya saja. 

"Van, memek lo ternyata mantap & montok banget. Pasti enak kalo gue makan neh. Apalagi sampe gue genjot nanti hehe" ujar Ethan penuh nafsu. Panty Vani dipinggirkan sehingga lidah Ethan dengan mudah mulai menjilati bibir memiaw Vani. Tapi sebentar saja Ethan tidak betah dengan panty yang mengesek pipinya. Langsung diangkatnya pantat Vani, dan dipelorotkan panty-nya. 

Kini antara Ethan dan memek Vani yang tembem dan mulus, sudah tidak ada penghalang apa-apa lagi. Ethan langsung menyosorkan mulutnya untuk mulai melumat bakpao montok itu. Tapi, Vani yang tiba-tiba memperoleh kesadarannya, karena ada jeda sesaat ketika Ethan melepaskan pantynya, berusaha menahan kepala Ethan dengan kedua tanggannya. "Gila lo Than, mo ngapain lo?? Jangan kurang ajar ya. Bukan gini perjanjian kita!" ujar Vani agak keras. Tapi kedua tangan Vani dengan mudah disingkirkan oleh tangan kiri Ethan, dan tanpa dapat dicegah lagi mulut Ethan langsung mencaplok memek Vani. Ethan melumatnya dengan gemas, sambil sekali lidah menyapu-nyapu clitoris dan menusuk-nusuk kedalam memiaw. Bunyi kecipakan ludah dan peju Vani terdengar jelas. Konak Vani yang sempat turun, langsung naik lagi ke voltase tinggi. Kepala Vani mengangkat dan dari bibirnya yang sexy keluar lenguhan agak keras.

"Ouuuffhhh....eeahh...ah..ah lo apain mehmmek gue Thann.." erang Vani nyaris setengah sadar. 

Rasa gatal yang hebat menyeruak dari sekitar selangkangannya menuju bibir-bibir memeknya. Rasa gatal itu mendapatkan pemuasannya dari lumatan bibir, jilatan lidah dan gigitan kecil Ethan. Tapi, semakin Ethan beringas mengobok-obok memek Vani dengan mulut, dibantu dengan ketiga jarinya yang mengocok lubang memek Vani, rasa gatal nikmat itu malah semakin hebat. Vani sudah tidak dapat membendung konaknya sehingga desahan dan erangannya sudah berubah menjadi lenguhan.

" OUUHHHHG..... HMMPPHH... ARRGGHH.. HAHHH.. OUHHH..". 

Kepala Vani menggeleng ke kiri dan kanan dengan hebatnya. Kedua tangannya menekan kepala Ethan semakin dalam ke selangkangannya. Pantatnya naik turun tidak kuat menahan rangsangan yang langsung menyentuh titik tersensitif Vani. Rasa ogah & jaim sudah hilang sama sekali. Yang ada hanya kebutuhan untuk dipuaskan. 

"ETHAANN...GILLAA... HOUUUHHH.. ENAAKK.... THANN...AHHH" Vani semakin keenakan. 

Ethan yang sedang mengobok-obok memek Vani semakin semangat karena memek Vani sudah betul-betul banjir. Peju dan cairan pelumas Vani membanjir di mulut dan jok mobil Ethan. Jempol kiri Ethan menggesek-gesek clitoris Vani, sedang jari-jari Ethan mengocok-ngocok lubang memek dan G-spot Vani dengan cepat. "Heh, ternyata lo lonte juga ya Van. Mulut lo bilang nggak-nggak mulu. Tapi memek lo banjir kaya gini. Becek banget" kata Ethan dengan semangat sambil tetap ngocok memiaw Vani. 

Dalam beberapa kocokan saja Vani sudah mulai merasakan bahwa gelombang orgasme sudah diujung memeknya. Ketika Ethan melihat mata Vani yang mulai merem melek, otot-otot tangan mulai mengejang sambil meremas jok mobil kuat-kuat dan pantat Vani yang mulai mengangkat, Ethan tau bahwa Vani akan sampai klimaksnya. Langsung saja Ethan menghentikan seluruh aktivitasnya di wilayah selangkangan Vani. Vani jelas saja langsung blingsatan " Ah..ah napa brentii..." sambil tangannya mencoba mengocok memeknya sendiri. Ethan dengan tanggap menangkap tangan Vani, dan berujar "Lo mau dituntasin?". Vani merajuk "Hiyah.. Than.. gue udah konak banggett nih. Pleasee.. kocokin lagi gue ya". "Kalo gitu lo nungging sekarang" kata Ethan sambil menidurkan kursi sopir agar lebih lapang lagi dan ada pijakan buat Vani nungging. "Napa harus nungging Than" Vani masih merajuk dan tangannya masih berusaha untuk menjamah memeknya sendiri. "Ayo, jangan bantah lagi" kata Ethan sambil mengangkat pantat Vani agar segera menungging.

Vani dengan patuh menaruh kedua tangannya di jok belakang, dengan kedua lutut berada di jok depan yang sudah ditidurkan. Posisi yang sangat merangsang Ethan, demi melihat bongkahan pantat yang bulat, dan memek tembem yang nongol mesum di bawahnya. 

Cepat Ethan melepas sabuk dan celana panjangnya, lalu meloloskan celana dalamnya. Langsung saja kontol hitam berurat sepanjang 17cm dan berdiameter 4.5cm itu melompat tegak mengacung, mengangguk-ngangguk siap untuk bertempur. Vani yang mendengar suara-suara melepas celana di belakangnya, menengok dan langsung kaget melihat kontol Ethan sudah teracung dengan gagahnya. 

"Buset, gede juga tu kontol, hampir sama dg punya Albert" pikir Vani reflek. 
"Eh, lo mo ngontolin gue Than. Enak aja!" teriak Vani dan mencoba untuk membalik badan. 

Tapi Ethan lebih cepat lagi langsung menindih punggung Vani, sehingga Vani harus bertelekan lagi dengan kedua sikunya ke jok belakang. Ethan menggerakkan maju mundur pantatnya sehingga kontolnya yang ngaceng, menggesek-gesek bibir memek Vani. "Sshh...Than...mmhh.. jangan macem-macem lo ya!" ujar Vani masih berupaya galak, tidak mau dikentot oleh Ethan. 

Kedua tangan Ethan meraih kedua toked besar Vani yang menggantung dan meremas-remasnya dengan ganas. Sambil menciumi dan menggigit tengkuk Vani, Ethan berkata "Udah deh, lo ga usah sok ga doyan kontol gitu. Kan lo yang mau dituntasin. Ini gue tuntasin sekalian dengan kontol gue. Lebih mantep timbang cuma jari & lidah hehe". Remasan & pilinan di kedua toket dan serbuan di tengkuk dan telinga membuat gairah Vani mulai naik lagi. Nafas Vani mulai memburu. Tapi Vani masih mencoba untuk bertahan. Namun, gesekan kontol yang makin intense di bibir memek Vani, betul-betul membuat pertahanan Vani makin goyah. Kepalanya mulai terasa ringan, dan rasa gatal kembali menyerang memeknya dengan hebat. 

"Hmffh...shh...awas lo Than kalo sampe hhemm.. sampe berani masukin kontol lo, lo bakal gue..hmff..gue....OUUHHHHH" omongan Vani terputus lenguhannya, karena tiba-tiba Ethan mengarahkan pal-kon nya ke lubang memek Vani yang sudah basah kuyup dan langsung mendorongnya masuk, hingga kepala kontol Ethan yang besar kaya jamur merah amblas dalam memek tembem Vani, sehingga ada peju Vani yang muncrat keluar.

"Hah..hah...shhh...brengsek lo Ethannn. kontol lo...kontol lo...itu mo masuk ke memek guee..." erang Vani kebingungan, antara gengsi dan birahi. Ethan diam saja, tapi memajukan lagi pantatnya sehingga tongkolnya yang besar masuk sekitar 2 cm lagi, tapi kemudian ditarik perlahan keluar lagi sambil membawa cairan pelumas memek Vani. Sekarang pantat Ethan maju mundur perlahan, mengocok memiaw Vani tapi tidak dalam-dalam, hanya dengan pal-konnya aja. Tapi, hal ini malah membuat Vani blingsatan, keenakan.

"HMFPHH....HEEMMFFHH...SSHH AAHH...Ethannn kontol lo... kontol lo... ngocokin memek guee....hhmmmff". Rasa gatal yang mengumpul di memek Vani, serasa digaruk-garuk dengan enaknya. Vani yang semula tidak mau dikontolin, jadi kepengen dikocok terus oleh kontol Ethan. 

Kata Ethan "Jadi mau lo gimana? Gue stop neh". Ethan langsung mencabut kontolnya, dan hanya menggesek-gesekkan di bibir memek Vani. "Ethaan...pleasee.. kentot gue. Masukin kontol lo ke memek gue. Gue udah ga tahan gatelnya..gue pengen dikenttooott!!!" rengek Vani sambil menggoyang-goyangkua pinggulnya, berusaha memundurkan pantatnya agar kontol Ethan yang dibibir memeknya bisa masuk lagi. 

"Hahahaha sudah gue duga, elo emang lonte horny Van. Dari tampang & body elo aja gue tau, kalo elo itu haus tongkol" tawa Ethan penuh kemenangan. "Ayo buka paha lebih lebar lagi" perintah Ethan. Vani langsung menurutinya, membuka pahanya lebih lebar sehingga memeknya makin terpampang. Ethan tanpa tedeng aling-aling langsung menusukkan kontolnya kuat-kuat ke memek Vani. Dan...BLESHH...seluruh tongkol hitam itu ditelan oleh memek montok Vani. Air peju Vani terciprat keluar akibat tekanan tiba-tiba benda tumpul besar. 

"AUUGGHHHH............!!!" pekik Vani yang kaget dan kesakitan.

"Hehehe gimana rasa kontol gue Van" kekeh Ethan yang sedang menikmati hangat dan basahnya memek Vani. Vani masih shock dan agak tersengal-sengal berusaha menyesuaikan diri dengan benda besar yang sekarang menyesaki liang memeknya. "Buseet..tebel banget nih kontol, memek gue penuh banget, keganjel. Mo buka paha lebih lebar lagi udah ga bisa.. mhhmff" erang Vani dalam hati. Karena Vani diam saja, hanya nafasnya saja yang terdengar memburu. 

Ethan mulai menarik keluar kontolnya sampai setengahnya, kemudian mendorongnya masuk lagi. Demikian terus menerus dengan ritme yang tepat. "Hehh..heh...mmm legit banget memek lo Vannn.." desah Ethan keenakan ngentotin memek Vani yang peret tapi basah itu. Hanya butuh tiga kocokan, Vani mulai didera rasa konak dan kenikmatan yang luar biasa. Menjalari seluruh tangan, pundak, tokednya, sampai selangkangan dan seluruh memeknya. Rasa gatal yang sangat digemari oleh Vani seperti mengumpul dan menjadi berkali lipat gatalnya di memeke Vani. Vani sudah tidak mendesah lagi, tapi melenguh dengan hebat. Hilang sudah gengsi, tinggal rasa konak yang dahsyat. 

"UUHHHHH.....UHHH......OUUHHGGGG... ENNAAKKNYAA...". 
"OH GODD..memek GUE...memek GUE.." 
Vani terbata-bata disela lenguhannya yang memenuhi mobil..
"memek GUE..GATELLL BANGETT....KENTTOOTTT GUE TTHANN...ARGGHH..." 

Lenguhan Vani semakin keras dan omongan vulgar keluar semua dari bibir sexy-nya. Kepalan tangan Vani menggegam keras, kepalanya menggeleng semakin cepat, pinggulnya bergerak heboh berusaha menikmati seluruh kontol Ethan. Ethan pun terbawa napsunya yang sudah diubun-ubun. Tangannya meremas-remas toked Vani tanpa henti dengan kasarnya, dan Ethan sudah tidak menciumi pundak & tengkuk Vani, melainkan menggigitnya meninggalkan bekas-bekas merah. Pantatnya bergerak maju mundur dengan ritme yang berantakan, cepat lalu perlahan, kemudian cepat lagi, membuat kontol Ethan mengocok memek Vani seperti kesetanan. 

Bunyi pejuh Vani yang semakin membanjir menambah nafsu mereka berdua semakin menggila. SLEPP..SLEPP..SLEPP..PLAK..PLAK...suara kontol yang keluar masuk memek dan benturan pantat Vani dengan pangkal kontol Ethan terdengar di sela-sela lenguhan Vani & Ethan. Tak sampai 10 menit Vani merasakan aliran darah seluruh tubuhnya mengalir ke memeknya. Rasa gatal sepertinya meruncing dan semakin memuncak di tempat-tempat yang dikocok oleh tongkol Ethan. 

"GUEE KELUAARRRR THANNN......OUUUHHHHHHHHH....AHHHHHHH..." teriak Vani melampiaskan rasa nikmat yang tiba-tiba meledak dari memeknya. Ethan merasakan semburan hangat pada tongkolnya dari dalam memek Vani. Karena Ethan tetap mengocokkan kontolnya, bahkan lebih cepat ketika Vani mencapai klimaksnya, Vani bukan saja dilanda satu orgasme, melainkan beberapa orgasme sekaligus bertubi-tubi. 

"OAHHH...OHHH....UUUHH..KOK..KOK.. KLUAR TERUSSS NIIIHHH..." erang Vani dalam klimaksnya yang berkali-kali sekaligus. Hal ini membuat Vani berada dalam kondisi extacy dalam 30 detik lamanya. Badan Vani berkelonjotan, air pejunya muncrat keluar dari dalam memeknya. "Gilaa..enak bener than... gue sampe keluar berkali-kali" ujar Vani agak bergetar karena Ethan masih dengan nafsunya mompain memek Vani. "Hehehe demen banget liat lo keluar kaya gitu Van. Betul-betul nafsuin. Tapi ini baru setengah jalan. Gue bikin lo lebih kelonjotan lagi. Gue kentot lo sampai peju lo keluar semua" kata Ethan. 

Vani hanya bisa merutuk dalam hati, karena memang dia merasa keenakan dientot Ethan dengan cara sekasar itu. Kemudian Ethan membalik tubuh Vani agar terlentang dan bersandar di jok belakang. Kedua kaki Vani diangkat dan mengangkang lebar sehingga Ethan bisa dengan jelas melihat memek Vani yang chubby itu berleleran dengan peju Vani. "Than, udahan dulu ya. Gue lemes banget" Vani terengah-engah minta time-out. Tapi bukan Ethan namanya kalo nurutin kemauan si cewek. Bagi Ethan, si cewek harus digenjot terus sampai betul-betul lemes, baru disitu si cewek dapat klimaksnya yang paling hebat. Tidak pedulian rengekan Vani, Ethan langsung mengarahkan kontolnya ke memek Vani yang menganga, dan langsung BLEESHH..!! Dengan mudahnya memek Vani menelan kontol Ethan.




"Hmmffpp..sshiitt.." Vani cuma bisa mengumpat perlahan karena tiba-tiba saja (lagi) kontol Ethan sudah amblas kedalam memeknya. Ethan langsung menggenjot Vani dengan kecepatan tinggi. SLLEPP...SLEEPP... SLLEPPP...SLEPP.... kontol Ethan keluar masuk memek Vani dengan cepat. Vani yang sudah lemes dan kehabisa energy, tiba-tiba mulai merasakan sensasi horny lagi. "Oh shit..gue kok horny lagi. Lagi-lagi memek gue minta digaruk shhhh.." mengumpat Vani dalam hati. Ethan yang kini berhadapan dengan Vani, bisa melihat perubahan mimik muka Vani yang dari lemes dan ogah-ogahan, menjadi mimik orang keenakan dan horny abis. "Hehehe gue kata juga apa. Elo memang harus dikentot terus, dasar memek lonte" ujar Ethan sambil terus memompa memek Vani. Kedua tangan Ethan kini bertelekan di toked Vani, dan meremasnya seperti meremas balon. 

"AAHH...AHH...AHH..EEMMPPHH....EKKHH...." erang Vani yang merem melek keenakan dientot. Kali ini tidak sampai 5 menit, seluruh otot tubuh Vani sudah mengejang. Kedua tangan Vani memeluk dan mencakar punggung Ethan kuat-kuat. Lenguhan yang keluar dari mulut Vani semakin keras. 

"HOUUUHH....HOOOHH....UUUGGHHH...ENNAAKKKKK..TERUS SS THANN.... GENJOTTT TERUSS.... GUE AMPIIRR NEEHHH........".
"Woe, lonte, lo udah mo keluar lagi? Tunggu gue napa" damprat Ethan tapi tetapi malah mempercepat genjotannya. Tanpa dapat dihalangi lagi, memek Vani kembali berkedut-kedut keras dan meremas-remas kontol Ethan yang berada didalamnya. Diiringi pekikan keras, Vani mencapai klimaksnya yang kesekian.

"AAGGGHHHHHHHHHHHHH....................GUE KLUUAARRR ........". 

Vani merasakan gelombang kenikmatan yang luar biasa itu lagi, dan seluruh tulangnya serasa diloloskan. "Hhhh.....enak bangetttttt. Lemes banget gue" membatin si Vani. Melihat Vani yang sudah keluar lagi, kali si Ethan agak kesal karena dia sebenernya juga sudah hampir keluar. Tapi kalo si cewek sudah nggak binal lagi, si Ethan merasa kurang puas. "Sialan, lo Van. Main keluar aja lo. Kalo gitu gue entot diluar aja lo. Di sini sempit banget".

Maka Ethan langsung membuka pintu mobil, keluar dan menarik Vani keluar. "Eh..eh.. apa-apaan ni Than. Gue mo dibawa kemana?" tanya Vani lemes. "Kaki gue lemes banget Than, susah banget berdiri" tambah Vani. Ethan langsung bopong Vani keluar dari mobil. Langsung dibawa kedepan mobil. Lantas badan Vani ditenkurapkan di kap depan BMW-nya.

Posisinya betul-betul merangsang. Pinggang ke atas tengkuran di kap mobil, dengan kedua tangan terpentang. Kedua kaki Vani yang lemes menjejak tanah, dibuka lebar-lebar pahanya oleh Ethan. Vani jengah sekali karena kini dia bugil di tempat terbuka. Siapa saja bisa melihat mereka. "Than, balik dalam lagi aja yuk" ujar Vani sambil berupaya berdiri. Tapi dengan kuatnya tangan Ethan menahan punggung Vani agar tetap tengkurap di kap mobil, sehinggu pantatnya tetap nungging. "Kan gue udah bilang, gue bakal kentotin lo sampai habis peju lo Van" ujar Ethan yang nafsunya makin berkobar melihat posisi Vani. 

Hawa dingin malam malah membuat Ethan merasa energinya kembali lagi. Kedua tangan Ethan meremas bongkahan semok pantat Vani, dan membukanya sehingga memek Vani yang masih berleleran peju ikut membuka. Ethan langsung melesakkan kontolnya dalam-dalam ke memek Vani. "AHHHH..." pekik Vani tertahan. 

Kali ini Ethan betul-betul seperti kesetanan. Tidak ada gigi 1, atau 2, bahkan 3. Langsung ke gigi 4 dan 5. Genjotan maju mundurnya dilakukannya sangat cepat, dan ketika menusukkan tongkolnya dilakukan dengan penuh tenaga. PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK..bunyi pantat Vani yang beradu dengan badan Ethan semakin keras terdengar. "GILAA...ENAKKK BANGET NIH memekKK....." Ethan mengerang keenakan. 

Tangannya mencengkram pantat Vani kuat-kuat, dan kepala Ethan mendongak ke atas, keenakan. Vani yang mula-mula kesakitan, mulai terangsang lagi. Entah karena kocokan Ethan, atau karena sensasi ngentot di areal terbuka seperti ini. Perasaan seperti dilihat orang, membuat memek Vani berkedut-kedut dan gatel lagi. Maka lenguhannya pun kembali terdengar.

"OUUHHH....HHHMMFFPPPPP....OHHH..UOOHH...ENAK..ENA K..ENAAKKK...." Vani meceracau.

Mendengar lenguhan Vani, Ethan tambah nafsu lagi "Ooo.. lo demen ya dikentot kasar gini ya Van..Gue tambahin lagi kalo gitu" kata Ethan dengan nafas memburu. Jari-jari Ethan tetap mencengkram bongkahan montok pantat Vani, tapi bedanya kedua jari jempolnya dilesakkan kedalam lubang pantatnya. Dan digerakkan berputar-putar didalamnya. Lubang pantat Vani adalah juga merupakan titik sensitif bagi Vani, sehingga mendatangkan sensasi baru lagi. Apalagi 2 jari jempol yang langsung mengobok-oboknya. Vani makin blingsatan dan makin heboh lenguhannya. 

"GILAA LO THAN...UUHHHHHH.. UHH..UHH.. OUUUUUUHHHHHHH.....! 

Vani sudah tidak bisa berkata-kata lagi, cuma lenguhan yang kluar dari mulutnya. Ethan tidak sadar bahwa setelah hampir 10 menit mengocok Vani dari belakang, Vani sudah dua kali keluar lagi. Vani yang sudah agak lewat sensasi orgasmenya, mulai menyadari bahwa gerakan Ethan mulai tidak beraturan dan tongkolnya jadi membesar. "Oh shit, Ethan mo keluar. Pasti dia pengen nyemprot dalam memek gue. Harus gue cegah" pikir Vani panik. Tapi, pikiran tinggal pikiran. Badan Vani tidak mau diajak kerja sama. Mulutnya meneriakkan "THAAN, JANGAN NGECRET DIDALLAMM....PLEASEE!!!". Tapi Ethan yang memang sudah berniat menyemprotkan pejunya dalam memek Vani, malah semakin semakin semangat menggenjot dalam-dalam memek Vani. Vani sendiri karena memeknya semakin disesaki oleh kontol Ethan yang membesar karena hendak ngecret, jadi terangsang lagi dan langsung hendak ngecret juga. 

Maka, ketika Ethan mencapai klimaksnya, tangannya mencengkram pantat Vani kuat-kuat, dan kontolnya ditekan dalam-dalam dalam memek Vani, Ethan meraung keras. "HMMUUUUAHHHHH....AAHHHH" cairan peju hangat Ethan menyemprot berkali-kali dalam liang memek Vani. Vani pun bereteriak keras " OUUUAAHHHH....GUE KELUARRRRR...." dan pejunya pun ikut muncrat lagi. 

Kedua mahluk lain jenis itu berkelonjotan menikmati setiap tetes peju yang mereka keluarkan. Cairan peju Ethan dan Vani berleleran keluar dari sela-sela jepitan kontol & memek Vani. Banyak sekali cairan yang keluar meleleh dari memek Vani turun ke pahanya. 

Ethan puas sekali bisa menembakkan pejunya dalam memek cewek sesexy Vani. Apalagi si Vani ikutan keluar juga. "Komplet dah" pikir Ethan. Karena lemas, Ethan ikut tengkurap, menindih tubuh Vani di atas kap mobil. kontolnya yang mulai mengecil, masih dibiarkan di dalam memek Vani. Sedang Vani sendiri, masih memejamkan mata menikmati setiap sensasi extasy kenikmatan orgasme yang masih menjalarinya seluruh tubuhnya. Belum pernah ia ngentot sampai keluar lebih dari 4 kali seperti ini. Apalagi sebelumnya dia sempat menolak. Rasa tengsin dan malu mulai menjalar lagi, setelah gelombang kenikmatan orgasmenya memudar. 

Ethan yang masih menindihnya berkata "Hehehe enak kan. Gue demen banget ngentot sama lo Van. Betul-betul binal & liar. Memek lo ga ada matinya, nyemprot peju mulu" kata Ethan seenaknya. Vani cuma bisa diam dan ngedumel dalam hati. "Udah, bangun lo. Anter gue pulang sekarang. Berlebih banget nih gue bayarnya" ujar Vani ketus. "Heheh ok..ok gue udah dapet apa yang gue mau. Sekarang gue anter lo pulang" balas Ethan. 

Ethan pun bangun dari punggung Vani dan beranjak ke pintu mobil dan mulai memakai pakaian dan celananya. Tapi kemudian dia heran, kok si Vani masih tengkurapan aja di kap mobil. "Hei, katanya mo pulang. Kok masih tengkurapan aja" tanya Ethan. Vani tidak menjawab, hanya terdenger dengusan nafas saja. Ketika Ethan menghampiri, terlihatlah betapa merahnya muka Vani, karena menahan malu. "Than, bantuin gue bangun dong. Kaki gue lemes banget. Selangkangan gue rasanya kaya masih ada yang ngganjel" ujar Vani malu-malu. "Hahaha...KO juga lo ya, cewe paling bahenol di kampus" tawa Ethan membahana. Bertambahlah merahlah muka si Vani. Ketika mau bopong Vani, tiba-tiba pikiran mesum Ethan keluar lagi. Dikeluarkanlah HP-nya yang berkamera. Ethan ambil beberapa shot posisi Vani yang mesum banget itu plus dua close up memek Vani yang berleleran peju. 

Karena Vani memejamkan mata untuk mengatur nafas, dia tidak sadar akan tindakan Ethan. Akhirnya Ethan kasihan juga, tubuh Vani dibopong masuk kedalam mobil. Bahkan dibantuin memakai pakaian dan roknya lagi. Tapi ketika Vani meminta panty-nya, Ethan berkata "Ini buat gue aja. Kenang-kenangan. Lo ga usah pake aja. Memek lo butuh udara segar kelihatannya, habis tadi gue sumpalin pake kontol gue terus". "Sial lo Than. Ya udah, ambil dah sana" ketus Vani. 

Vani langsung tertidur di kursi mobil. Baru terbagun ketika mobil Ethan sudah sampai di depan pagar kos-kosan Vani. "Lo bisa jalan ga Van? Kalo masih lemes, gue papah deh masuk ke kamar lo. Itung-itung ucapan terima kasih sudah mau ngentot ama gue malam ini hehe" kata Ethan nakal. Vani tidak bisa menolak tawaran itu, karena memang dia masih merasa lemas dikedua kakinya. Maka Ethan pun memapah Vani berjalan menuju kosnya. 

Kamar Vani ada di lantai 2. Kamar-kamar di lantai 1 sudah pada tertutup semua. Tidak ada penghuninya yang nongkrong di luar. Diam-diam Vani merasa lega. Apa kata orang kalo dia pulang dipapah seperti ini. Kalo ga dibilang lagi mabok, bisa dibilang yang enggak-enggak lainnya. Tapi sialnya, ketika dilantai 2 mereka berpapasan dengan si Mirna yang baru dari kamar mandi. Mirna yang selama ini jealous dengan kesexy-an Vani, perhatiin Vani dari ujung rambut sampai ujung kaki. 

Tiba-tiba si Mirna ketawa sinis "Napa lo Van". "Sedikit mabok Mir" jawab Vani sekenanya. "Mabok apa lo? Mabok peju kelihatannya" kata Mirna nyelekit sambil mandangi paha Vani. Reflek Vani nengok kebawah, betapa kagetnya Vani, karena dia baru sadar tadi belum bersihin leleran peju Ethan dan pejunya sendiri. Lelehan peju mengalir dari dalam memek Vani, sampai lututnya. Cukup banyak, sehingga kelihatan jelas. 

PIASS! Muka Vani langsung memerah. Vani langsung berpaling, sedang Mirna terkekeh senang. 
"Kalo elo kelihatannya malah kekurangan peju neh. Mana ada cowo yang ikhlas kasi pejunya ke cewe kerempeng kayo elo?" tiba-tiba Ethan nyeletuk pedes. Muka Mirna berubah dari merah, kuning sampai jadi ungu. 
"Heh, gue juga punya cowok yang mau ngentot sama gue tanpa gue minta" balas Mirna ketus. 
"Nah, berarti kan lo bedua sama, sama-sama butuh kontol & pejunya. Napa saling hina. Urus aja urusan lo masing-masing, dan kenikmatan lo masing-masing. Ga usah saling sindir" tandas Ethan. 

Mirna langsung terdiam, dan ngloyor masuk dalam kamarnya. Vani sedikit terkejut, ga nyangka kalo si bejat Ethan bisa ngomong cerdas seperti itu. Betul-betul penyelamatnya. Setelah ditidurkan di ranjangnya Ethan pamit "Gue cao dulu ya Van. Thanks buat malam ini. Betul-betul sex yang hebat. Baru kali ini gue ngrasain. Kalo lo pengen, call gue aja ya. kontoll gue selalu siap melayani hehe". "Enak aja. Ini pertama dan terakhir Than. Kapok gue naik mobil lo" balas Vani pedas. 

Ethan cuma tertawa saja, lalu berbalik menutup pintu dan pergi. Sebenarnya Vani merasakan hal yang sama dengan Ethan, betul-betul sex yang luar biasa malam ini. Vani ragu-ragu, bila Ethan ngajak lagi, emang dia bakal langsung nolak. Kok ga yakin ya? Sialan maki Vani pada diri sendiri. Sekarang gue butuh tidur. Dalam sekejap Vani langsung terlelap, tanpa berganti pakaian.