Jumat, 26 Juli 2013

3 Mitos di Dunia Teknologi yang Diragukan Kebenarannya

Mitos adalah sebuah cerita yang kadar kebenarannya tidak dapat terlalu dipercaya atau dipertanggungjawabkan. Tak bisa dipungkiri, mitos hadir di berbagai lini kehidupan termasuk dunia teknologi.
 


Saat ini terdapat beberapa mitos umum di seputar dunia teknologi yang banyak dipercayai orang. Padahal beberapa mitos ini sangat diragukan kebenarannya. Berikut tim Liputan6.com memilih 3 mitos populer dari dunia teknologi yang banyak dipercayai orang.

1. Melepas USB tanpa meng-eject akan berakibat hilangnya data
Mitos ini pertama kali menjadi populer setelah Windows mengeluarkan peringatan kepada para penggunanya agar berhati-hati ketika mencabut USB dari PC atau laptop. Windows saat itu menganjurkan penggunanya untuk terlebih dulu men-disable atau meng-eject drive USB sebelum mencabutnya. Namun, faktanya Anda tidak akan mendapatkan masalah apapun ketika mencabut USB tanpa melakukan ejecting terlebih dulu.

Satu-satunya hal yang tidak boleh Anda lakukan adalah mencabut USB saat mentransfer atau membuka data dari USB ke PC atau laptop. Bila dilakukan, hal ini dapat merusak data yang Anda miliki di dalam USB.

2. Hapus data di Recycle Bin, maka data itu telah hilang selamanya
Data-data di PC atau laptop yang sudah dihapus secara otomatis akan ditampung di Recycle Bin. Selama ini beredar mitos yang mengatakan bahwa jika kita menghapus data yang sudah berada di Recycle Bin maka data tersebut akan hilang selamanya tanpa bisa dikembalikan. Namun, ternyata persepsi seperti ini hanyalah sebuah mitos dan tidaklah benar. Sebuah data yang telah dihapus dari Recycle Bin sebenarnya tetap ada di komputer.

Anda hanya perlu mengunduh (download) software pemulih (recovery) data dan dapat dengan mudah mengembalikan data tersebut. Karena cara kerja komputer pada saat sebuah file atau data yang dihapus dari Recycle Bin sebenarnya adalah hanya merubah namanya dan dibuat tidak terlihat oleh pengguna.

3. Radiasi ponsel dapat memicu kanker
Banyak yang percaya radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel dapat menjadi pemicu terjadinya kanker pada manusia. Hal ini bahkan telah didukung oleh World Health Oragnization (WHO) yang menyatakan bahwa ponsel termasuk ke dalam kategori "Class B Carcinogena".

Pernyataan tersebut memang ada benarnya. Namun patut Anda ketahui, Class B Carcinogena adalah sebutan klasifikasi bagi zat, benda, atau apapun yang memiliki kemungkinan sebagai pemicu kanker namun sangat lemah. Bahkan, banyak pihak dari dunia kedokteran yang beranggapan bahwa radiasi ponsel dan barang elektronik lainnya tidak berbahaya bagi manusia.

Ketiga mitos di atas memang telah menjadi hal lumrah bagi banyak orang. Dengan semakin terintegrasinya teknologi dengan kehidupan sehari-hari manusia, maka sudah sewajarnya bila muncul berbagai pendapat berbeda terkait pemanfaatan suatu produk teknologi. Percaya atau tidak, kami kembalikan pada Anda. (dhi/dew)


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar