Jumat, 09 Agustus 2013
Menanggapi Pertanyaan “Kapan Nikah?” yang Baik & Benar
“Kapan Nikah?” Ya, pertanyaan yang jamak dan selalu terlontar saat pertemuan keluarga besar di hari Raya Lebaran. Bagi yang telah memiliki pasangan, tentunya pertanyaan semacam itu akan sangat mudah untuk dijawab. Namun untuk penyandang status ‘jomblo’ alias masih sendiri, hal tersebut justru menjadi momok yang paling menakutkan, bahkan membuat sebagian penderita jomblo akut menjadi enggan untuk menghadiri pertemuan rutin keluarga besar.
Tidak perlu panik, bila saat ini Anda mengalami masalah seperti yang kami jelaskan di atas. Seorang psikologis klinis sekaligus penulis, Seema Hingorrany, menyampaikan bahwa suatu pernikahan tidak bisa terjadi kecuali kedua pasangan merasa yakin bisa hidup bersama. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk Anda dan pasangan menentukan waktu menikah yang tepat, bukan karena tekanan orang lain. Berikut adalah 6 cara menanggapi pertanyaan “Kapan Nikah?” yang baik dan benar :
Hadapi dengan Senyuman
Saat keluarga besar menanyakan perihal kapan Anda berencana berumah tangga, sambut pertanyaan tersebut dengan senyuman. Meskipun, dalam hati kita merasa bosan dengan pertanyaan monoton yang selalu keluar setiap pertemuan keluarga besar. Yang perlu Anda pahami, terkadang pertanyaan seperti itu hanyalah dimaksudkan untuk mencairkan suasana saja tanpa maksud dan tujuan menyindir status sendiri Anda.
Jangan Menghindar dari Pertanyaan Keluarga & Teman
Seringkali untuk terhindar dari tekanan, Anda terpaksa menghindari sumber tekanan itu, yaitu keluarga dan teman. Wajar bila keluarga dan teman menanyakan kapan Anda menikah di usia yang sudah terbilang matang. Karenanya, jangan pernah menghindar dari pertanyaan yang diajukan oleh mereka. Bila perlu, selipkan candaan untuk minta dicarikan calon pasangan agar suasana yang sempat tegang kembali menjadi cair.
Menjaga Komunikasi
Komunikasi konstan dengan keluarga sangatlah penting. Jangan bersikap defensif karena hal ini hanya akan memperburuk situasi. Usahakan untuk tetap menghadiri pertemuan keluarga, meskipun Anda akan tahu bahwa pertanyaan “Kapan Nikah?” akan sering ditujukan untuk Anda.
Memiliki Rencana Sendiri
Buat rencana dan putuskan apa yang terbaik untuk kehidupan Anda. Cara ini agar Anda dapat menjawab, ketika ditanyakan pertanyaan sakral saat pertemuan keluarga besar. Anda bisa memakai alasan karir atau ingin meneruskan pendidikan terlebih dahulu. Tapi ingat, tetap hadapi setiap pertanyaan dengan tenang dan jangan terpancing emosi.
Tetap Percaya Diri
Dunia tidak akan berubah, meskipun Anda masih menyandang status ‘lajang’. Apapun yang Anda putuskan untuk lakukan, percaya diri saja dan tepati.
Bahan Renungan
Ingat, pernikahan bukanlah sesuatu yang harus diburu-buru. Cobalah renungkan, apa yang Anda inginkan dari kehidupan, terutama tentang pernikahan. Sekali lagi perlu dicatat, pernikahan bukanlah perlombaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar